Vaksin COVID-19 Tak Ganggu Kesuburan dan Sebabkan Keguguran

Indonesia Berita Berita

Vaksin COVID-19 Tak Ganggu Kesuburan dan Sebabkan Keguguran
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 73 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 33%
  • Publisher: 83%

Klaim palsu dan menyesatkan tentang vaksin COVID-19 terkait fertilitas atau kesuburan dan keguguran masih beredar secara online, meski tidak didukung oleh bukti.

Dokter tentu akan sangat berhati-hati tentang apa yang mereka rekomendasikan selama kehamilan. Jadi awal-awal vaksin COVID-19 tersedia, dokter menyarankan untuk tidak disuntik vaksin tersebut dulu karena belum ada bukti yang kuat tentang keamanannya terhadap kehamilan.Namun saat ini sudah banyak data telah tersedia yang membuktikan keamanannya, sehingga sarannya berubah dan kini para ibu hamil dibolehkan vaksinasi COVID-19 karena virus itu sendiri dapat membahayakan kehamilan.

Adapun vaksin yang diberikan menggunakan gelembung lemak yang mengandung materi genetik virus, yang memulai sistem kekebalan tubuh. Masalahnya, mereka yang mempromosikan klaim ini mengacu pada angka yang sebenarnya merupakan konsentrasi lemak yang ditemukan di ovarium. Kadar lemak di ovarium memang meningkat dalam 48 jam setelah suntikan, karena isi vaksin berpindah dari tempat suntikan ke seluruh tubuh.

Siapapun bisa melaporkan gejala atau kondisi kesehatan yang dialaminya setelah divaksinasi. Tidak semua orang akan memilih untuk melaporkan, jadi ini adalah database yang dipilih sendiri. Memang ada keguguran yang dilaporkan dalam database ini, tetapi itu bukan berarti suntikan vaksin yang menyebabkannya.

"Sayangnya, data tersebut tidak begitu baik dalam memantau efek samping yang umum, seperti perubahan siklus haid, keguguran atau masalah jantung. Sehingga munculnya data keguguran tidak serta merta meningkatkan tanda bahaya ini. Kecuali jika kita mulai mengalami lebih banyak keguguran daripada pada orang yang tidak divaksinaasi, maka biasanya datanya akan digunakan untuk penyelidikan dan sejauh ini belum demikian," katanya.

Faktanya, syncytin-1 dan protein lonjakan virus corona hampir sama seperti dua protein acak lainnya sehingga tidak ada alasan nyata untuk percaya bahwa tubuh kebingungan oleh mereka. Selain itu, kini sudah ada bukti yang telah dikumpulkan untuk membantu menyangkal teorinya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

2 Pekan Awal Agustus 2021, Bio Farma Distribusi 19,3 Juta Dosis Vaksin COVID-192 Pekan Awal Agustus 2021, Bio Farma Distribusi 19,3 Juta Dosis Vaksin COVID-19Selama dua pekan pada awal Agustus 2021, Bio Farma distribusikan 19,3 juta dosis vaksin COVID-19.
Baca lebih lajut »

Begini Caranya Agar Lansia Tak Takut Vaksin COVID-19Begini Caranya Agar Lansia Tak Takut Vaksin COVID-19Kementerian Kesehatan membagikan jurus jitu agar para lansia tak takut untuk vaksin COVID-19. Lansia
Baca lebih lajut »

Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu MenyusuiInfografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu MenyusuiKemenkes telah memastikan ibu menyusui aman menerima suntikan vaksin Covid-19. Ini berdasarkan surat edaran Kemenkes pada 11 Februari 2021.
Baca lebih lajut »

Airlangga Targetkan 2,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Selama Agustus di KalimantanAirlangga Targetkan 2,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Selama Agustus di KalimantanPemerintah terus mempercepat program vaksinasi Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama di daerah yang kasus Covid-19 aktifnya tercatat masih tinggi.
Baca lebih lajut »

Yang Perlu Diwaspadai Orang Tua saat Anak Disuntik Vaksin Covid-19Yang Perlu Diwaspadai Orang Tua saat Anak Disuntik Vaksin Covid-19ITAGI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan penggunaan Vaksin Covid-19 jenis Sinovac ketimbang AstraZeneca untuk anak-anak. Apa alasannya? TempoTekno
Baca lebih lajut »

Amerika Telah Suntikan 353,9 Juta dosis Vaksin Covid-19 |Republika OnlineAmerika Telah Suntikan 353,9 Juta dosis Vaksin Covid-19  |Republika OnlineVaksinasi berjalan lancar di negeri Paman Sam.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 10:07:14