Utang Menggelembung, Sri Mulyani Salahkan Covid-19 Sindonews BukanBeritaBiasa .
JAKARTA - Kementerian Keuangan mengakui utang pemerintah terus meningkat. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, naiknya utang dikarenakan penanganan pandemi Covid-19 yang membutuhkan dana besar.
"Memang utang meningkat karena Covid-19," kata Sri Mulyani dalam konferensi melalui video, Selasa . Sri Mulyani juga menegaskan bahwa Covid-19 masih akan menjadi faktor yang sangat menentukan bagi kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021-2022.Untuk itu, vaksinasi terus diakselerasi sebagai salah satu upaya mencapai imunitas kelompok agar aktivitas ekonomi pulih. “ Indonesia sudah di 96,5 juta .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani sebut 96,5 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkanSri Mulyani menyebutkan saat ini vaksinasi Indonesia sudah di angka 96,5 juta dan akan diupayakan tembus di atas 100 juta dosis pada pekan ini. vaksinasi Selengkapnya:
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Naik Akibat Covid-19Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan utang negara terus meningkat karena pandemi covid-19. Pemerintah membutuhkan dana besar untuk menangani virus tersebut.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Proyeksi Konsumsi Rumah Tangga 2021 Tumbuh 2,2%-2,8%Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan sangat bergantung pada pengendalian covid-19.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Risiko Fundamental Bayangi Pertumbuhan Ekonomi 2022Sri Mulyani tidak menampik masih adanya risiko fundamental yang membayangi pertumbuhan ekonomi di tahun depan.
Baca lebih lajut »
Kabar Baik dari Sri Mulyani soal Prioritas Penerima Vaksin, AlhamdulillahMenkeu Sri Mulyani membeberkan target prioritas penerima vaksin Covid-19 dan mengejar angka hingga 100 juta dosis. SriMulyani
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Optimistis Kinerja Inflasi 2022 Kembali MenguatPemerintah memprediksi kinerja inflasi tahun depan akan menguat sejalan dengan target yang dipatok dalam RAPBN 2022 sebesar 3%.
Baca lebih lajut »