Harga emas kembali naik setelah pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powel meningkatkan harapan penurunan suku bunga.
Liputan6.com, Jakarta - Harga emas kembali naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu . Hal ini setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powel memberi ekspektasi penurunan suku bunga yang mengutip risiko terhadap ekonomi AS sehingga membuat nilai tukar dolar AS melemah.
"Powell telah melakukan cukup banyak untuk meyakinkan para pedagang bahwa dia tidak menutup pintu tetapi membiarkannya terbuka berkaitan dengan penurunan suku bunga yang merujuk pada ekonomi yang lebih lemah, merujuk pertumbuhan bisnis dan stagnasi pertumbuhan ekonomi," ungkap Analis Pasar Senior OANDA Craig Erlam.
Komentar Powell juga mendorong indeks dolar turun sebanyak 0,3 persen terhadap sekeranjang mata uang lainnya, setelah naik ke level tertinggi tiga minggu di sesi sebelumnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Emas Tumbang, Terendah Selama SemingguHarga emas kembali melemah pada perdagangan Selasa, bahkan sempat menyentuh level terendah selama satu minggu terakhir
Baca lebih lajut »
Harga emas naik jelang kesaksian Ketua Federal Reserve di KongresEmas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih tinggi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu ...
Baca lebih lajut »
Harga Emas Menguat Jelang Pidato Bos the Fed di KongresKontrak emas paling aktif pengiriman Agustus naik US$ 0,50 atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada US$ 1.400,50 per ounce.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Antam Turun Jadi di Bawah Rp700 Ribu per GramHarga emas Antam turun ke level harga Rp699 ribu per gram pada Rabu (10/7). Harga tersebut turun Rp1.000 per gram dibanding Selasa (9/7).
Baca lebih lajut »
Harga Emas Antam Betah di Rp 699.000/GramLogam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini stagnan. Emas Antam hari ini dijual Rp 699.000, tak berubbah dibanding kemarin.
Baca lebih lajut »