Bencana gempa, tsunami dan likuefaksi yang menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala (Pasigala), Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018 telah ...
Seorang warga membersihkan barang-barangnya usai tertimbun lumpur pada banjir bandang di Desa Bangga, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin .
Beberapa bulan setelah gempa dan likuefaksi, tepatnya pada Minggu malam, tanggal 28 April 2019, ratusan warga Desa Bangga di Kabupaten Sigi harus mengungsi karena tempat tinggal mereka terdampak banjir bandang. Tentu hal itu dijadikan sebagai pelajaran utamanya bagi pemerintah di Pasigala, untuk segera melakukan langkah-langkah antisipasi secara dini, agar hujan tidak berdampak banjir bandang.Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Aljufri Palu melaporkan tiga daerah terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi, yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala berpotensi dilanda banjir pada musim hujan tahun 2019.
Curah hujan dengan intensitas sedang, juga dilaporkan oleh Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Aljufri terpantau di Kabupaten Sigi bagian Utara, meliputi Dolo, Gumbasa dan Kecamatan Biromaru.Prakiraan curah hujan oleh Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Aljufri Palu mulai terjadi bulan Okotber 2019 hingga Januari 2020 mendatang.
Tidak hanya hujan, Stasiun Meteorologi melaporkan bahwa tiga daerah terdampak hujan juga berpotensi disertai angin kencang dan petir. Pencegahan dini untuk meminimalisir dampak atas musim hujan, dengan memperhatikan daerah-daerah yang dianggap dapat berpotensi dilanda banjir. Seperti ruas jalan poros Palu-Bangga dan jembatan yang rusak karena terdampak banjir pada pada 28 April 2019 atau Minggu malam.
Namun, rencana itu harus dipending sementara dikarenakan beberapa wilayah di Sigi, seperti Desa Bangga, Balongga, terdampak banjir bandang yang tidak hanya merusak permukiman warga. Melainkan juga merusak jalan. Bencana itu juga merusak jembatan, yang akibatnya menyulitkan akses masyarakat menuju wilayah tersebut.
"Sebaik apapun jalan dan jembatan yang kita buat, bila sungai tidak diperbaiki, akan sia-sia," ujar dia. Ia mengatakan jika tidak segera dilakukan pengerukan, ketika banjir, airnya dipastikan meluap ke permukiman warga di beberapa desa di sekitarnya. Terkait hal itu, Bupati Donggala, Sulawesi Tengah, Kasman Lassa memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait lainnya untuk melakukan normalisasi sejumlah sungai untuk mencegah bencana banjir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PT MRT Jakarta Sudah Siapkan Mitigasi Antisipasi BanjirPT MRT Jakarta mengatakan telah menyiapkan mitigasi bencana untuk antisipasi jika terjadi banjir memasuki musim hujan.
Baca lebih lajut »
BMKG: Hujan Bukan Berarti Kemarau BerlaluBMKG menilai hujan di beberapa kota tak praktis menandai akhir musim kemarau.
Baca lebih lajut »
Topan Hagibis: Upaya SAR Berlangsung, WNI Diimbau Hubungi KBRI TokyoHelikopter-helikopter mengangkat orang-orang dari rumah mereka yang terendam banjir akibat Topan Hagibis pada Minggu (13/10) sementara upaya penyelamatan berlangsung di banyak wilayah Jepang, termasuk
Baca lebih lajut »
Maaf Oezil, Emery Tak Bisa MengistimewakanmuMesut Oezil tertepikan dari starting XI Arsenal musim ini. Gelandang asal Jerman itu diharapkan bisa menunjukkan upaya lebih di sesi-sesi latihan.
Baca lebih lajut »
Antisipasi Banjir, Polres Trenggalek Gelar Aksi Bersih SungaiMengantisipasi datangnya musim penghujan Polres Trenggalek menggelar bersih sungai. Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi risiko ancaman bencana banjir.
Baca lebih lajut »
BMKG Sebut Tomohon dan Kairatu Diguncang GempaGempa Tomohon, Sulawesi Utara, berkekuatan 3,7 magnitudo sementara gempa Kairatu berkekuatan 3,5 magnitudo
Baca lebih lajut »