Salah satu anak usaha Hyundai Motor Co dilaporkan mempekerjakan anak usia di bawah umur di pabrik produsen suku cadang di Montgomery, Alabama.
disebutkan ada tiga pekerja yang usianya masih di bawah umur dan delapan orang yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan tersebut.
Paling muda, usianya baru menginjak 12 tahun dan menjadi operator produksi di pabrik stamping logam yang dioperasikan oleh SMART Alabama LLC. SMART ini adalah perusahaan yang memasok suku cadang untuk berbagai mobil dan SUV di Montgomery.Dalam sebuah pernyataan yang diterima setelah pemberitaan Reuters disebutkan, Hyundai tidak memberikan toleransi terkait praktik ketenagakerjaan untuk anak di bawah umur.
"Kami punya kebijakan dan prosedur yang mengharuskan seluruhnya patuh terhadap peraturan lokal, negara bagian dan federal," tulisnya, dikutip dari
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diduga Salah Obat Saat Dirawat di Rumah Sakit, Bayi Satu Bulan Meninggal Dengan Tubuh MembiruBayi berusia satu bulan bernama Danendra Atharprazaka Nirwan meninggal dunia dengan tidak wajar usai disuntikkan obat oleh seorang perawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada Selasa malam.(19/07/22).
Baca lebih lajut »
HT Red Bull Leipzig Vs Liverpool, Gol Salah Bawa The Reds MemimpinLiverpool sementara memimpin 1-0 atas Red Bull Leipzig dalam laga uji coba.
Baca lebih lajut »
6 Data Pribadi yang Gak Boleh Sampai Bocor, Salah Satunya Nama IbuKeamanan data pribadi adalah hal mutlak yang harus dijaga dalam berbagai aktivitas agar tidak disalahgunakan.
Baca lebih lajut »
Peruri Jadi Salah Satu BUMN Sukses BertransformasiPeruri Jadi Salah Satu BUMN Sukses Bertransformasi: Peruri yang memiliki komitmen untuk melakukan transformasi digital telah melakukan asesmen INDI 4.0 bersama dengan 11 BUMN
Baca lebih lajut »
Kominfo: Uang Masyarakat Hilang Rp 14 Triliun karena Pinjol Ilegal dan Salah InvestasiTenaga Ahli Kominfo Devi Rahmawati mengatakan, lemahnya kompetensi digital di Indonesia menyebabkan uang masyarakat hilang. TempoBisnis
Baca lebih lajut »