KPAI juga menegur Dinas Pemuda dan Olahraga pemerintah daerah setempat dalam kematian anggota Paskibra ini.
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyoroti kematian anggota Paskibra atau pasukan pengibar bendera Tangerang Selatan, Aurellia Quratu Aini. Remaja putri yang dimakamkan Jumat 2 Agustus 2019 itu meninggal sehari sebelumnya diduga karena kekerasan dari seniornya.
Terpilih sebagai pengibar bendera di tingkat kota, menurut Jasra, seharusnya menjadi prestasi yang membanggakan untuk Aurel dan keluarga. 'Dengan terpilih menjadi pasukan inti pengibar bendera di tingkat kota, tentunya Aurel adalah putri terbaik di Tangerang Selatan,' ujar Jasra. Berdasarkan cerita awal yang didapat dari keluarga, Jasra menuturkan, Aurel merupakan anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit. Kekerasan yang sampai merenggut nyawa Aurel sangat memukul keluarga.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Soal audisi bulu tangkis KPAI pernah panggil Djarum FoundationKomisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty mengatakan pihaknya sudah pernah memanggil Djarum Foundation dan meminta agar tidak ada ...
Baca lebih lajut »
Paskibraka Meninggal Usai Ikuti Pelatihan, Ini Saran KPAIKPAI menyarankan agar tetap berpedoman pada child safe guarding.
Baca lebih lajut »
Gubernur DKI diminta selesaikan dualisme pengurus Mediterania PalaceKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyelesaikan dualisme kepengurusan di Apartemen Mediterania ...
Baca lebih lajut »
Fakta-fakta Meninggalnya Aurellia, Anggota Paskibraka Kota Tangsel, Ada Lebam di Tubuh - Tribun PaluBerikut fakta-fakta meninggalnya Aurellia Quratu Aini merupakan seorang anggota Paskibraka Kota Tangerang Selatan.
Baca lebih lajut »
Paskibraka Tangsel Aurellia Meninggal Mendadak, Sempat Tulis Diary 'Merah Putih' yang Dirobek Senior - Tribun WowPaskibraka Tangsel HUT KE-74 RI Aurellia Qurrota Ain meninggal mendadak, sempat tulis diary 'Merah Putih' yang dirobek senior. Ini curhatan Aurellia.
Baca lebih lajut »