UNESCO: Turki Tidak Bisa Seenaknya Mengubah Hagia Sophia Jadi Masjid

Indonesia Berita Berita

UNESCO: Turki Tidak Bisa Seenaknya Mengubah Hagia Sophia Jadi Masjid
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 jpnncom
  • ⏱ Reading Time:
  • 18 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 11%
  • Publisher: 59%

UNESCO akhirnya angkat bicara soal rencana Turki mengubah status museum Hagia Sophia jadi masjid HagiaSophia

jpnn.com, PARIS - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, perubahan status museum Hagia Sophia ditinjau terlebih dahulu oleh komite Warisan Dunia. Setiap perubahan status museum Hagia Sophia di Istanbul, yang berdiri sejak abad ke-6, juga harus diberitahukan kepada UNESCO. Pengadilan administrasi utama Turki hari ini, Jumat , dijadwalkan mengumumkan putusan terkait status Hagia Sophia.

Baca Juga: UNESCO mengatakan bahwa Hagia Sophia ada dalam daftar Situs Warisan Dunia sebagai museum, dan karena itu memiliki komitmen dan kewajiban hukum tertentu. "Dengan demikian, negara harus memastikan bahwa tidak ada modifikasi yang merusak nilai universal luar biasa dari sebuah situs yang terdaftar di wilayahnya," kata UNESCO.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jpnncom /  🏆 25. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Media Yunani: MA Turki Putuskan Hagia Sophia Jadi Masjid |Republika OnlineMedia Yunani: MA Turki Putuskan Hagia Sophia Jadi Masjid |Republika OnlineMedia Yunani mengutip orang dekat Erdogan menyebut putusan Hagia Sophia
Baca lebih lajut »

UNESCO: Perubahan Status Hagia Sophia Harus Ditinjau |Republika OnlineUNESCO: Perubahan Status Hagia Sophia Harus Ditinjau |Republika OnlineUNESCO menyatakan setiap perubahan status Hagia Sophia harus ditinjau komite
Baca lebih lajut »

Turki Uji Rudal S-400 Buatan Rusia dengan Jet Tempur F-16 ASTurki Uji Rudal S-400 Buatan Rusia dengan Jet Tempur F-16 ASTurki menguji sistem pertahanan udara S-400 yang dibeli dari Rusia dengan jet tempur Amerika Serikat F-16. Kantor berita Rusia mengonfirmasi uji coba tersebut.
Baca lebih lajut »

Parlemen AS kepada Pentagon: Stop Beli Komponen Jet Tempur F-35 Turki!Parlemen AS kepada Pentagon: Stop Beli Komponen Jet Tempur F-35 Turki!WASHINGTON - Kelompok anggota parlemen bipartisan Amerika Serikat (AS) mendesak Pentagon untuk segera berhenti membeli komponen jet tempur siluman F-35 dari Turki.Para anggota parlemen; James Lankford, Jeanne Shaheen, Thom Tillis, dan Chris Van Hollen, mengeluh dalam sepucuk surat kepada Menteri Pertahanan Mark Esper pada 6 Juli bahwa rencana Pentagon untuk membeli suku cadang dari Turki hingga 2022 telah mengurangi tekanan AS pada negara itu atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Triumf Rusia.AS secara resmi mengeluarkan Turki dari program multinasional F-35 pada 2019 karena Ankara nekat membeli S-400 dari Moskow. Tindakan Amerika itu termasuk mengakhiri pelatihan jet tempur siluman F-35 untuk pilot Turki. Selain itu, Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) 2020 melarang transfer pesawat F-35 ke Turki. AS telah memperingatkan bahwa penggunaan S-400 oleh Turki dapat membahayakan F-35. (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 Israel Diklaim Biang Ledakan Situs Militer Iran)Tetapi, Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Keberlanjutan Ellen Lord mengatakan kepada wartawan pada bulan Januari bahwa aturan yang ada akan memungkinkan kontraktor utama Lockheed Martin dan pembuat mesin Pratt & Whitney untuk menghormati kewajiban kontrak yang ada dengan produsen Turki untuk komponen F-35. Itu berarti Lockheed Martin akan menerima suku cadang Turki hingga akhir Lot 14, di mana pesawat-pesawat F-35 akan dikirim ke pelanggan pada tahun 2022.Pabrikan Turki terlibat dalam pembuatan lebih dari 900 suku cadang untuk F-35, dan pejabat Pentagon mengatakan pada November bahwa mereka telah menemukan pemasok pengganti untuk hampir semuanya. Memindahkan produksi dari Turki ke AS, yang diproyeksikan menelan biaya lebih dari USD500 juta untuk biaya teknik yang tidak berulang.Para anggota parlemen menunjuk pada penyimpangan otoriter Turki di bawah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pelanggaran hak asasi manusia di Suriah dan Irak. Meskipun tidak disebutkan dalam surat itu, C
Baca lebih lajut »

Turki Kecam Pelatihan Militer AS Libatkan Siprus Yunani |Republika OnlineTurki Kecam Pelatihan Militer AS Libatkan Siprus Yunani |Republika OnlineTurki nilai pelatihan itu tak berkontribusi positif buat stabilitas Mediterania Timur
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 16:24:45