Undip: Tak Ada Perundungan, Pembelajaran PPDS Anestesi Masih Berlangsung

Perundungan Berita

Undip: Tak Ada Perundungan, Pembelajaran PPDS Anestesi Masih Berlangsung
BullyingPpds Anestesi UndipPpds
  • 📰 KompasTV
  • ⏱ Reading Time:
  • 67 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 58%
  • Publisher: 63%

Universitas Diponegoro bantah adanya dugaan kasus perundungan terhadap Dokter Aulia Risma Lestari.

- 23 Agustus 2024, 13:51 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari yang sedang menempuh Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi di Universitas Diponegoro atau Undip masih menjadi tanda tanya.

Terkait kejadian tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Undip Yan Wisnu Prajoko, memastikan tidak ada kasus perundungan atau bullying dalam proses pendidikan program spesialis di Fakultas Kedokteran Undip. Menurutnya, penyebab meninggalnya dokter Aulia murni bunuh diri dan bukan karena bullying. Korban diketahui tidak kuat dengan sakit yang dideritanya. Pihak Undip memiliki banyak bukti, diantaranya surat keterangan izin kuliah korban saat mengalami sakit.

Yan Wisnu menambahkan, saat ini proses pendidikan program dokter spesialis anestesi di fakultas kedokteran masih berjalan. Program pendidikan anestesi memiliki wadah atau wahana pendidikan rumah sakit afiliasi atau satelit untuk perkuliahan dan yang hanya dihentikan yaitu RSUP Dokter Kariadi Semarang. “Kami sebagai institusi baik di FK Undip maupun Undip memiliki komitmen bersama untuk menyelenggarakan pendidikan yang bersih dan melindungi seluruh peserta," tutur Yan Wisnu.

Lebih lanjut Yan Wisnu menegaskan istilah senior dan junior di pendidikan program spesialis anestesi itu mengandung maksud, agar senior menularkan atau mentransfer ilmunya ke junior bukan bentuk perundungan. Pihak Fakultas Kedokteran Undip sudah lama menentang adanya bentuk perundungan atau bullying dan pelanggar akan terancam sanksi tegas, hingga dikeluarkan dari kampus.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

KompasTV /  🏆 22. in İD

Bullying Ppds Anestesi Undip Ppds Undip Universitas Diponegoro Jateng Berita Terkini Kompas Tv

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Polisi Usut Dugaan Perundungan Pada Kasus Bunuh Diri Mahasiswi FK UndipPolisi Usut Dugaan Perundungan Pada Kasus Bunuh Diri Mahasiswi FK UndipDalami dugaan perundungan mahasiswi PPDS Undip, Polisi masih menunggu investigasi internal FK Undip dan Kemenkes.
Baca lebih lajut »

Pihak Kampus Ungkap Fakta Baru Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh DiriPihak Kampus Ungkap Fakta Baru Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh DiriJPNN.com : Undip membantah adanya perundungan sebagai penyebab mahasiswi kedokteran Undip melakukan dugaan bunuh diri.
Baca lebih lajut »

Undip Bantah Mahasiswi Kedokteran Tewas karena PerundunganUndip Bantah Mahasiswi Kedokteran Tewas karena PerundunganUndip) Semarang membantah kematian AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip karena dipicu perundungan
Baca lebih lajut »

Suasana Rumah Dokter Korban Perundungan Senior, Ada Karangan Bunga dari FK UndipSuasana Rumah Dokter Korban Perundungan Senior, Ada Karangan Bunga dari FK UndipRumah dokter muda AR (30) di Jalan Waringin, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, tampak sepi dan tertutup rapat
Baca lebih lajut »

Kronologi Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri, Benarkah Ada Perundungan?Kronologi Mahasiswi PPDS Undip Diduga Bunuh Diri, Benarkah Ada Perundungan?ARL (30), mahasiswi PPDS Anestesi Undip, meninggal diduga bunuh diri. Undip membantah perundungan jadi penyebab.
Baca lebih lajut »

Kasus Perundungan Mahasiswa Undip jadi Perhatian DPRKasus Perundungan Mahasiswa Undip jadi Perhatian DPRAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Alifudin berkoordinasi dengan legislator di komisinya untuk membantu mengatasi kasus perundungan yang menewaskan mahasiswa PPDS Undip
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-13 18:29:09