Kampus Unair menyebut keberadaan preador fetish pocong kain jarik diketahui ada di kampung halamannya, Kalimantan. Pelaku tidak di Surabaya sekitar Maret 2020. FetishKainJarik Kalimantan
kain jarik diketahui berada di kampung halamannya, Kalimantan. Rupanya, pelaku sudah tidak di Surabaya sekitar empat bulan lalu atau Maret 2020. Mahasiswa FIB Unair ini meninggalkan Kota Pahlawan dan kembali ke Kalimantan.
"Keluarga ada di Kalimantan, yang bersangkutan juga di Kalimantan sejak Maret 2020 lalu," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo, Minggu .Suko mengatakan pihak Unair mengetahui keberadaan pelaku setelah berkomunikasi dengan kerabatnya."Info dari kerabatnya," tambahnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Unair Sebut Gilang Bungkus Jarik Berada di KalimantanUniversitas Airlangga (Unair) Surabaya belum mendapatkan klarifikasi dari oknum mahasiswanya, Gilang yang tersangkut kasus bungkus kain jarik.
Baca lebih lajut »
Keberadaan Predator Fetish Pocong Mahasiswa Unair Belum Diketahui RimbanyaSosok predator fetish pocong meresahkan mahasiswa Unair belum diketahui keberadaannya. Mahasiswa semester 10 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) tak diketahui rimbanya.
Baca lebih lajut »
Unair terima 15 pengaduan terkait kasus 'fetish' jarik berkedok risetUniversitas Airlangga (Unair) Surabaya menerima sebanyak 15 aduan melalui help center yang dibuka terkait kasus pelecehan seksual "fetish" jarik ...
Baca lebih lajut »
Di Tengah Pandemi, KKN Mahasiswa Unair Fokus Tanaman HidroponikDi tengah pandemi COVID-19, mahasiswa Unair tetap menjalankan program KKN. Mereka menyasar ketahanan pangan yang dibutuhkan...
Baca lebih lajut »
Unair Masih Buru Pelaku Pelecehan Seksual Fetish Kain JarikMenurut Puji, terduga pelaku fetish kain jarik belum bisa dihubungi. 'HP-nya tidak dapat dihubungi,' kata Puji kepada Tempo, Jumat, 31 Juli 2020.
Baca lebih lajut »
Unair Harap Korban dan Terduga Pelaku Fetish Jarik MelaporDi sisi lain, lanjut dia, kampus juga masih gagal menghubungi terduga pelaku.
Baca lebih lajut »