Ketua satgas PMK UMM Prof. Dr. drh. Lili Halizar, M.S. mengatakan bahwa pihaknya menerima beberapa permintaan pengawasan dalam pelaksanaan kurban. Mulai dari daerah Sengkaling hingga Kabupaten Lumajang. Lili, sapaan akrabnya juga telah menyiapkan peralatan, termasuk obat-obatan dan vitamin yang akan diberikan kepada hewan ternak maupun hewan kurban.
JELANG IDUL ADHA: Universitas Muhammadiyah Malang memberikan langkah konkret dengan menurunkan tim satuan tugas Penyakit Mulut dan Kuku hewan ternak. Maka, Universitas Muhammadiyah Malang memberikan langkah konkret dengan menurunkan tim satuan tugas Penyakit Mulut dan Kuku hewan ternak.
“Selain dosen, kami juga akan dibantu oleh beberapa mahasiswa dalam upaya memastikan kesehatan hewan kurban yang akan disembelih. Dengan begitu, para masyarakat bisa lebih tenang dan mendapatkan edukasi yang lebih baik terkait virus PMK ini,” ungkapnya.Lili, sapaan akrabnya menuturkan bahwa Senin nanti Kampus Putih UMM akan mengirimkan tim PMK ke Tumpang.
“Bayangkan jika plastik bekas kurban dibuang begitu saja. Ketika ada hewan ternak yang menjilatnya, maka sudah barang tentu akan tertular dan terus menularkannya ke ternak-ternak lain. Pun dengan proses pencucian jeroan yang biasanya dilakukan di sungai. Hal itu akan mencemari lingkungan serta meningkatkan risiko virus menjangkiti hewan ternak lain,” tambah Lili.
“Meski begitu, menurut surat edaran menteri agama dan fatwa Muhammadiyah, hewan kurban yang terjangkit PMK boleh disembelih. Selama masih berada di tahap ringan dan tak mengkhawatirkan. Paling tidak masih bisa berdiri dengan baik dan tidak ambruk serta kuku-kukunya terlihat aman,” tuturnya. Ketua satgas PMK UMM Prof. Dr. drh. Lili Halizar, M.S. mengatakan bahwa pihaknya menerima beberapa permintaan pengawasan dalam pelaksanaan kurban.
Terkait proses kurban, Lili juga mengingatkan agar para panitia yang ada di lokasi penyembelihan untuk lebih berhati-hati dan menerapkan sistem yang tepat.“Jangan sampai tempat penyembelihan malah menjadi tempat utama penularan PMK,” tegasnya.Dimulai dengan kesadaran bahwa setiap petugas bisa menjadi medium penularan virus PMK melalui tangan, pakaian dan sepatu.Untuk alat-alat tersebut, Lili mengimbau untuk mencucinya dengan sabun dan disemprot desinfektan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Satgas Temukan 200 Hewan di Depok Bergejala PMKSatgas Temukan 200 Hewan di Depok Bergejala PMK: Satgas PMK Kota Depok telah bergerak cepat memberikan pengobatan hingga vaksinasi untuk memastikan hewan kurban di Kota Depok dinyatakan aman saat Idul Adha.
Baca lebih lajut »
Satgas Penanganan Wabah PMK Minta Masyarakat Berhati-hati Jika Berkontak dengan Hewan Ternak yang TerinfeksiKoordinator Tim Pakar Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Wiku Adisasmito minta masyarakat berhati-hati jika berkontak dengan hewan ternak terinfeksi wabah PMK.
Baca lebih lajut »
Satgas Minta Masyarakat Hati-hati Kontak dengan Hewan Terinfeksi PMK |Republika OnlineMasyarakat diminta menghindari mengkonsumsi bagian kaki, kepala, dan jeroan hewan.
Baca lebih lajut »
Satgas PMK laporkan 379.557 hewan ternak telah divaksinasiSatuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan sebanyak 379.557 hewan ternak telah divaksinasi.\r\n\r\nMenurut data Satgas PMK yang ...
Baca lebih lajut »
Satgas Penanganan PMK: Cegah Wabahnya, Rantai Penularan Harus Segera DiputusSatgas penanganan PMK berharap penyakit mulut dan kuku tidak terus meluas. Untuk itu, semua pihak harus bahu-membahu menanggulangi PMK, di antaranya dengan memutus rantai penularan wabah PMK. Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Satgas PMK Minta Peternak Rajin Lakukan Testing dan Karantina MandiriKoordinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito meminta para peternak hewan berkuku belah untuk menjalankan testing dan karantina secara mandiri.
Baca lebih lajut »