Program rekrutmen baru Ukraina menawarkan gaji dan bonus besar untuk menarik kaum muda berusia 18-24 tahun bergabung dengan angkatan bersenjata. Ini merupakan strategi untuk memperkuat pertahanan negara yang sedang berperang dengan Rusia.
Ukraina melancarkan program rekrutmen yang ditujukan kepada kaum muda, berfokus pada warga berusia 18 hingga 24 tahun. Program ini dipromosikan dengan gaji sekitar $24.000 (sekitar Rp390 juta) per tahun serta bonus besar untuk menarik lebih banyak relawan bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina. Perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun memaksa Ukraina untuk terus meningkatkan jumlah pasukannya yang saat ini kalah jumlah dibandingkan dengan militer Rusia.
Dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa kampanye rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat pertahanan negara. Sebagai bagian dari kebijakan baru, parlemen Ukraina telah menyetujui undang-undang yang menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun. Undang-undang ini juga menetapkan sanksi bagi individu yang menghindari panggilan dinas militer. Kementerian Pertahanan Ukraina mempromosikan program ini melalui video menarik di media sosial dengan slogan 'Ubah hidup Anda dalam setahun'. Dalam video tersebut, calon rekrutan diperlihatkan aksi tentara di medan perang serta manfaat yang akan mereka dapatkan jika bergabung.Selain gaji sebesar 1 juta hryvnia ($24.000) per tahun, pemerintah Ukraina juga menjanjikan berbagai keuntungan lain seperti bonus besar, subsidi hipotek dan sewa rumah, serta pengecualian dari mobilisasi selama 12 bulan setelah menyelesaikan kontrak. 'Waktu adalah bonus, keraguan adalah minus,' demikian bunyi slogan lain yang digunakan dalam kampanye ini. Para relawan juga dijanjikan pelatihan militer profesional yang sesuai dengan standar NATO serta berbagai tunjangan sosial yang tidak tersedia dalam pekerjaan sipil. Saat ini, Ukraina memiliki sekitar 980.000 personel militer. Sementara itu, pada tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan perintah untuk meningkatkan jumlah tentara Rusia sebesar 180.000 personel, menjadikan total pasukan aktif mereka mencapai 1,5 juta orang. Meskipun program rekrutmen ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan, perubahan dalam kebijakan wajib militer Ukraina tidak sepenuhnya diterima dengan baik. Banyak warga yang semakin kehilangan semangat dalam perang yang berkepanjangan, terutama karena banyak tentara yang bertugas tanpa cuti sejak Rusia melancarkan invasi penuh pada Februari 2022. Presiden Zelenskyy dan pejabat tinggi lainnya juga menolak desakan Amerika Serikat untuk lebih menurunkan usia wajib militer, meskipun tekanan untuk meningkatkan jumlah pasukan semakin besar. Di sisi lain, inisiatif ini mendapat dukungan dari komunitas militer dan blogger yang menilai bahwa para pemuda lebih cepat belajar, beradaptasi dengan disiplin militer, dan termotivasi oleh keberhasilan rekan-rekan mereka di medan perang
UKRAINE REKRUTMEN PERANG MOSKWA Gaji BONUS NATO
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Zelenskiy Yakin Trump Bisa Akhiri Perang Ukraina Jika Libatkan UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan yakin Presiden AS Donald Trump dapat mengakhiri perang di Ukraina jika melibatkan Ukraina dalam pembicaraan perdamaian. Zelenskiy mengatakan bahwa Rusia tidak ingin mengakhiri perang, sedangkan Ukraina menginginkannya. Zelenskiy berharap Trump, Amerika, Eropa, dan Rusia terlibat dalam perundingan perdamaian.
Baca lebih lajut »
Warga Ukraina Dirampok Rp 3,4 M di Bali, Dubes Rapat dengan PolisiDubes Ukraina merespons kasus perampokan warga negara Ukraina oleh komplotan yang diduga warga negara Rusia.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia-Ukraina: Rusia Merebut Desa, Ukraina Serang Depot Minyak RusiaPerang Rusia-Ukraina terus memanas. Rusia melaporkan kemenangan di Ukraina dengan merebut dua desa di wilayah timur dan timur laut. Sementara itu, Ukraina menyerang depot minyak di wilayah Krasnodar, Rusia selatan.
Baca lebih lajut »
Duta Besar Ukraina Harap Indonesia Dukung Perdamaian di UkrainaDuta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap agar hubungan bilateral dengan Indonesia dapat semakin berkembang dalam damai dan saling menguntungkan. Ia juga meminta Indonesia untuk memanfaatkan pengaruhnya guna mendukung tercapainya perdamaian di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Ternyata Ini Tujuan Zelensky Ingin AS Berinvestasi Kekayaan Mineral UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin sekutunya Amerika Serikat (AS) berinvestasi dalam sumber daya mineral Ukraina.
Baca lebih lajut »
Larangan Negosiasi di UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky melarang negosiasi dengan Rusia, meskipun Rusia dan beberapa kekuatan politik Ukraina telah mencoba memulai proses tersebut. Zelensky menyebut upaya perdamaian sebagai 'separatisme' sambil menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang kesediaan untuk bernegosiasi. Sementara itu, Rusia menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan syarat yang spesifik, termasuk pengunduran pasukan Ukraina dari wilayah baru Rusia, pembatalan niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO, dan status netral untuk Ukraina.
Baca lebih lajut »