Ukraina ingin sanksi ekonomi pada Rusia cukup menghancurkan hingga hentikan perang
REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Ukraina ingin sanksi-sanksi ekonomi pada Rusia cukup menghancurkan negara itu hingga bisa menghentikan perang. Sebelumnya Kiev menuduh sejumlah negara memprioritaskan uang dibanding menghukum pembunuh warga sipil.
Baca Juga Setelah foto-foto barisan mayat warga sipil di jalanan Kota Bucha memicu kecaman internasional. Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia mencoba menutupi bukti kekejaman mereka. Namun Presiden Ukraina itu tidak memberikan bukti pernyataannya tersebut. Moskow membantah mengincar rakyat sipil dan mengatakan foto-foto mayat di Bucha adalah rekayasa untuk membenarkan sanksi-sanksi terhadap Rusia dan mengeluarkan perundingan damai dari jalurnya.
Pada Rabu kemarin Washington mengumumkan sanksi baru yang mencakup dua putri Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sberbank. Langkah terbaru juga melarang warga Amerika berinvestasi di Rusia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Korban Sipil di Ukraina Bertambah, AS dan Eropa Siapkan Sanksi Baru ke RusiaAS dan Eropa pada Selasa (5/4/2022) berencana menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia karena korban warga sipil di Ukraina yang bertambah.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia Ukraina: UE Siapkan Sanksi Baru Incar Industri Bahan Bakar Jet dan BajaSanksi baru Uni Eropa terkait perang Rusia Ukraina ini masih dalam proses dan dapat berubah
Baca lebih lajut »
Komisi Uni Eropa Ajukan Sanksi Baru Untuk Rusia Atas Invasi ke UkrainaKomisi Uni Eropa mengajukan sanksi baru untuk Rusia atas invasi ke Ukraina serta ditambah adanya dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Baca lebih lajut »
Rusia Ingin Ukraina Netral dan tak Bergabung dengan NATO | Republika IDEKSLUSIF RUSIA ukrainwar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, Rusia merasa terancam karena Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membawa infrastruktur militer mereka ke perbatasan Ukraina.
Baca lebih lajut »
Kurikulum Sekolah Rusia Dijejali Materi Sanksi Anti-Rusia oleh Barat, Dikritik sebagai PropagandaSekolah-sekolah di Rusia dilaporkan dijejali materi baru oleh pemerintah untuk mengajarkan “sanksi anti-Rusia” oleh Barat serta kemampuan Rusia menghadapinya.
Baca lebih lajut »
Menlu Rusia Tuduh Ukraina Sabotase Pembicaraan dengan RusiaMenteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Selasa (5/4), menuduh Ukraina menyabotase pembicaraan dengan Rusia. Dia secara khusus memperingatkan bahwa Rusia tidak akan menerima tuntutan Ukraina bahwa perjanjian perdamaian yang akan datang harus menyertakan penarikan segera pasukan Rusia,...
Baca lebih lajut »