Ukraina tidak tertarik pada gencatan senjata yang memberi keuntungan teritorial kepada Rusia.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Ukraina menyatakan, rencana perdamaian Kyiv adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri invasi Rusia di Ukraina dan waktu untuk upaya mediasi telah berlalu.Kepala penasihat diplomatik Ukraina, Ihor Zhovkva, mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina tidak tertarik pada gencatan senjata yang mengunci keuntungan teritorial Rusia, dan menginginkan implementasi rencana perdamaian dengan syarat penarikan penuh pasukan Rusia.
Sebagai tanda bagaimana Ukraina mencoba menantang pengaruh diplomatik Rusia, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memulai tur masa perang keduanya ke Afrika minggu lalu.Zhovkva mengatakan memenangkan dukungan di Global South adalah prioritas utama. Sementara Ukraina fokus pada hubungan dengan mitra Barat pada awal invasi, mengamankan perdamaian adalah masalah yang menjadi perhatian semua negara, katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Serangan Siang Hari Rusia Membuat Warga Kiev Semakin KetakutanHanya beberapa jam setelah serangan malam, Rusia menyerang Ukraina di siang hari.
Baca lebih lajut »
Rusia Melunak, Siap Damai dengan Syarat |Republika OnlineRusia siap untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina namun tidak tanpa syarat
Baca lebih lajut »
Rangkuman Hari Ke-458 Serangan Rusia ke Ukraina: Permintaan Rudal Taurus | Tuduhan IranPada hari ke-458 perang Rusia-Ukraina, Kyiv meminta rudal Taurus ke Jerman sedangkan Iran membalas tuduhan Presiden Volodymyr Zelensky.
Baca lebih lajut »
3,5 Juta Warga Ukraina Diperkirakan Mengungsi ke RusiaKepala Border Guard Service mengungkap sudah lebih dari 3.5 juta warga negara Ukraina yang melintasi wilayah perbatasan Rusia-Ukraina
Baca lebih lajut »
'Urat Nadi' Putin Diserang, Rusia Bak Kesurupan Pukul UkrainaRusia melancarkan serangan balasan ke Ukraina melalui serangan udara
Baca lebih lajut »