Terlalu sering makan telur kerap dikaitkan dengan kolesterol. Kini, mahasiswa di Harvard University menguji makan 720 butir telur selama 28 hari dan meneliti hal apa yang terjadi pada tubuhnya.
Ia memakan total 720 butir telur ayam selama 28 hari untuk menguji efeknya terhadap kolesterol jahatnya. Telur telah lama memiliki reputasi buruk karena dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat.
Nick Horowitz, seorang mahasiswa kedokteran Harvard dengan gelar PhD dalam kesehatan metabolik, memulai eksperimen ekstrem untuk mengetahui apa efek memakan telur setiap jam selama 28 hari berturut-turut terhadap kesehatannya. 'Saya berharap kadar kolesterol saya tidak berubah hanya dengan menambahkan telur dan itulah yang terjadi.'
Harvard Mahasiswa Kedokteran Telur 720 Butir Telur
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Makan 720 Telur dalam Sebulan, Mahasiswa Ini Buktikan Fakta Mengejutkan soal Kolesterol JahatIa tidak hanya berhasil melewati tantangan tersebut, tetapi hasil pengujiannya selama diet yang tidak biasa itu mengejutkan.
Baca lebih lajut »
Penelitian Mahasiswa Biji Salak dan Kulit Jeruk Berpotensi sebagai Alternatif Terapi Kanker ServiksTahapan pengujian antara lain skrining profil fitokimia uji in silico uji aktivitas antiinflamasi uji sitotoksisitas dan uji antiproliferasi dengan MTT assay
Baca lebih lajut »
Tingkatkan Metabolisme dengan Mengonsumsi 10 Makanan IniJPNN.com : Ada beberapa jenis makanan yang sehat dan bergizi yang bisa membantu meningkatkan metabolisme dan salah satunya sayuran berdaun hijau.
Baca lebih lajut »
3 Cara Gunakan Madu untuk Diet, Tingkatkan Metabolisme Hingga Bantu Turunkan Berat BadanMeski madu tidak secara langsung dapat menurunkan berat badan, beberapa orang mempertimbangkannya untuk memasukkan pemanis alami ini ke dalam diet mereka.
Baca lebih lajut »
Pakar Ingatkan Belum Ada Bukti Ilmiah BPA pada Kemasan Air Guna Ulang Bisa Pengaruhi Metabolisme TubuhPada April 2024 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan peraturan terbaru. Yaitu Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024 tentang label pangan olahan, di dalamnya khusus untuk air minum dalam kemasan (AMDK).
Baca lebih lajut »
Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme TubuhJPNN.com : Pakar memastikan belum ada bukti ilmiah BPA pada air galon kemasan polikarbonat memengaruhi metabolisme tubuh.
Baca lebih lajut »