'Dengan menghentikan imigrasi, itu akan membantu orang Amerika yang menganggur sebagai yang terdepan untuk mendapatkan pekerjaan ketika Amerika dibuka kembali.'
PRESIDEN Amerika Serikat , mengatakan menangguhkan imigrasi bagi para pencari green card selama 60 hari, dengan alasan langkah kontroversial itu akan melindungi pekerjaan di AS.
"Dengan menghentikan imigrasi, itu akan membantu orang Amerika yang menganggur sebagai yang terdepan untuk mendapatkan pekerjaan ketika Amerika dibuka kembali," kata Trump pada briefing pandemi hariannya, seperti dikutip dari AFP, Rabu .Ia pun menambahkan ia akan memutuskan perpanjangan atau perubahan apa pun berdasarkan kondisi ekonomi pada saat itu.
Pemerintah AS mengeluarkan 462 ribu visa pada tahun fiskal 2019, menurut data resmi, penurunan besar dari 617 ribu visa yang diberikan pada 2016 di bawah pendahulu Trump, Barack Obama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Virus Corona, Aktivis Kritik Trump Larang Imigran Masuk AmerikaPolitikus Partai Demokrat mengecam keputusan Presiden Trump menghentikan proses masuknya imigrasi dengan alasan wabah virus Corona.
Baca lebih lajut »
Kengototan Trump Tepikan Penjelasan Direktur Lab di WuhanDonald Trump kembali menghidupkan rumor virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan.
Baca lebih lajut »
[POPULER GLOBAL] Kritik Trump ke Gubernur Negara Bagian | Viral Staf Medis Islam dan Yahudi Ibadah BersamaTrump mengkritik gubernur negara bagian yang dia anggap bertindak kebablasan.
Baca lebih lajut »
Tak Takut Corona, Curigai Stay-at-Home untuk Hancurkan Ekonomi agar Donald Trump KeokPengunjuk rasa memprotes kebijakan berdiam di rumah atau stay-at-home yang merusak perekonomian. Viruscorona
Baca lebih lajut »
Edan, Pendukung Donald Trump Nekat Demo di Zona Merah CoronaSekitar 2.500 orang berunjuk rasa di Olympia, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/34). Para pendukung Presiden Donald Trump ini memprotes aturan lockdown Viruscorona
Baca lebih lajut »