Indonesia perlu mengantisipasi kemungkinan kebijakan politik, militer, ataupun ekonomi Trump yang akan berdampak ke Indonesia, termasuk kemungkinan proteksionisme.
Kembalinya Donald Trump ke kursi kepresidenan Amerika Serikat telah memunculkan kontroversi baru di berbagai bidang. Trump 2.0 diperkirakan tidak hanya membuat kebijakan yang aneh, tetapi juga anti-globalisasi dan anti-liberalisme.
Pemikiran ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus membahayakan kekompakan di Aliansi Pertahanan Atlantik Utara mengingat ketiganya anggota NATO.Kedua, mundurnya AS dari Perjanjian Paris . Keluarnya AS dari kesepakatan tersebut akan membahayakan pembiayaan dan pendanaan untuk mendukung ekonomi hijau di negara-negara berkembang. Publik global melihat AS sudah tidak peduli lagi dengan upaya bersama menanggulangi risiko perubahan iklim yang semakin meningkat.
Rencana Trump melakukan balas dendam dengan mengenakan tarif yang tinggi pada negara-negara yang selama ini mengalami surplus neraca perdagangan dengan AS. Kebijakan perang tarif ini dipastikan akan mengubah tatanan perdagangan global. Ekspor barang-barang ke negara Paman Sam menjadi lebih mahal dan menjadi tidak kompetitif lagi. Pasar domestik AS yang sangat besar dengan kemampuan daya beli yang juga besar selama ini memang menjadi tujuan ekspor, bukan hanya bagi negara-negara maju, melainkan juga negara-negara berkembang.
Saat ini industri otomotif AS sedang melakukan transisi menuju kendaraan listrik sehingga kebijakan terbaru Trump justru akan menjegal industri otomotif AS untuk berkembang dan bersaing dengan negara lain. Kedua, keluarga Trump termasuk dalam kelompok kriptomania, terbukti tiga hari sebelum Trump dilantik sebagai presiden, mereka telah meluncurkan token digital yang dinamai $Trump dan $Melania.
Keinginan Trump itu bertentangan dengan para petinggi moneter mereka. Sebut saja Gubernur The Fed Jerome Powell, yang menolak menggunakan uang kripto sebagai cadangan devisa negara. Sebaliknya, hampir semua bank sentral di dunia, termasuk The Fed, saat ini justru mulai menjajaki penggunaan central bank digital currency sebagai kompetitor untuk uang kripto.Kita masih belum bisa melihat dan meramalkan secara pasti seperti apa kebijakan Trump terhadap Indonesia secara konkret.
Dari aspek geopolitik regional, makin menguatnya kekuatan militer China di Laut China Selatan dengan klaim Sembilan Garis Putus-putus-nya tidak akan mengubah arah kebijakan politik AS terhadap Indonesia. Saat ini Indonesia masih bergantung pada persenjataan militer dari mereka, seperti rencana pembelian pesawat tempur F-15EX guna memperkuat posisi pertahanan Indonesia dalam menghadapi ancaman militer China.
Pemikiran ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus membahayakan kekompakan di Aliansi Pertahanan Atlantik Utara mengingat ketiganya anggota NATO.Kedua, mundurnya AS dari Perjanjian Paris . Keluarnya AS dari kesepakatan tersebut akan membahayakan pembiayaan dan pendanaan untuk mendukung ekonomi hijau di negara-negara berkembang. Publik global melihat AS sudah tidak peduli lagi dengan upaya bersama menanggulangi risiko perubahan iklim yang semakin meningkat.
Rencana Trump melakukan balas dendam dengan mengenakan tarif yang tinggi pada negara-negara yang selama ini mengalami surplus neraca perdagangan dengan AS. Kebijakan perang tarif ini dipastikan akan mengubah tatanan perdagangan global. Ekspor barang-barang ke negara Paman Sam menjadi lebih mahal dan menjadi tidak kompetitif lagi. Pasar domestik AS yang sangat besar dengan kemampuan daya beli yang juga besar selama ini memang menjadi tujuan ekspor, bukan hanya bagi negara-negara maju, melainkan juga negara-negara berkembang.
Saat ini industri otomotif AS sedang melakukan transisi menuju kendaraan listrik sehingga kebijakan terbaru Trump justru akan menjegal industri otomotif AS untuk berkembang dan bersaing dengan negara lain. Kedua, keluarga Trump termasuk dalam kelompok kriptomania, terbukti tiga hari sebelum Trump dilantik sebagai presiden, mereka telah meluncurkan token digital yang dinamai $Trump dan $Melania.
Analisis X-Hide-Give-Me-Perspective Sdgs SDG09-Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDG01-Tanpa Kemiskinan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Patrick Kluivert Tiba, Diiringi Sorak 'Indonesia, Indonesia, Indonesia'Patrick Kluivert telah mendarat di Indonesia, tepatnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/1/2025) petang.
Baca lebih lajut »
Erspo Luncurkan Jersi Timnas Indonesia 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'Erspo, mitra Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk jersi dan apparel timnas, resmi mengumumkan peluncuran jersi kandang terbaru timnas Indonesia yang mengusung tema 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'. Jersi ini terinspirasi dari semangat dan kekuatan bangsa Indonesia yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca lebih lajut »
Guru Besar UI Bilang Indonesia Harus Tolak Keinginan Trump Relokasi Rakyat Palestina ke IndonesiaGuru Beaar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, mengatakan pemerintah Indonesia harus tegas menolak rencana relokasi, terhadap 2 juta rakyat Palestina ke Indonesia.
Baca lebih lajut »
Trump: Tiga alasan mengapa keanggotaan Indonesia di BRICS bisa menjadi bumerang saat Trump berkuasaKeputusan Indonesia bergabung BRICS menjadi sorotan setelah Donald Trump mengancam akan menekan blok ekonomi yang ingin lepas dari dominasi Dollar AS itu.
Baca lebih lajut »
Prudential Indonesia dan Bank UOB Kenalkan Asuransi Jiwa Tradisional untuk Anak MudaPT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) meluncurkan PRUIncome Protection.
Baca lebih lajut »
Masih Remaja, Barron Trump Kantongi Kekayaan Rp 1.300 TriliunBarron William Trump anak termuda Presiden Donald Trump dengan Melania Trump menjadi banyak diperbincangkan dunia.
Baca lebih lajut »