Presiden AS Donald Trump kembali menggunakan tarif impor sebagai senjata utamanya dalam kebijakan 'America First'. Ia menargetkan Meksiko, Kanada, dan China dengan alasan untuk mengatasi defisit perdagangan, imigrasi ilegal, dan aliran fentanil. Kebijakan ini menuai pro dan kontra, dengan Trump yakin akan menguntungkan AS, sementara ekonom menilai akan merugikan ekonomi AS dan dunia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump getol menerapkan kebijakan ”America First”. Untuk mewujudkan mimpi kejayaan AS, ia mempunyai senjata andalan untuk berdiplomasi dan bernegosiasi. Senjata itu bernama tarif impor yang siap menerjang negara kawan atau lawan kapan saja.
Saat berbicara dengan wartawan di Gedung Putih, Trump menepis anggapan bahwa ancaman tarifnya hanyalah alat tawar-menawar. Dia percaya banyak uang akan mengalir ke AS lewat tarif tersebut. AS akan memberi tarif 25 persen untuk Kolombia, lalu naik menjadi 50 persen setelah sepekan. Selain itu, Washington akan menjatuhkan sanksi keuangan dan perbankan serta larangan bepergian ke AS.
Beberapa suku cadang mobil bisa delapan kali melewati perbatasan sebelum dipasang pada kendaraan. Meksiko, misalnya, mengirim baja dasar ke AS untuk dicetak menjadi bagian karburator. Bagian karburator itu lalu dikirim ke Kanada, tempat karburator diproduksi. Selanjutnya, karburator dikirim ke Meksiko untuk dipasang saat perakitan akhir. Setelah itu, mobil dijual ke AS.
Tarif, ketegangan, dan ketakutan akan pembalasan serta perang dagang kemungkinan besar akan menyebabkan banyak bisnis mengurangi rencana investasi mereka. Perekonomian global bisa anjlok. Pada Jumat , Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menepis kekhawatiran mengenai perang dagang.Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden New Development Bank Dilma Rousseff, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menghadiri resepsi meriah KTT BRICS di Kazan, Rusia, 23 Oktober 2024.Trump mengeluarkan ancaman pula kepada organisasi antarnegara. Dia telah mengancam Uni Eropa dengan tarif lantaran mereka surplus perdagangan atas AS.
Ekonom senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan, ancaman Trump soal tarif 100 persen adalah peluru kosong. Sebab, penerapan satu mata uang di negara-negara Asia masih lama untuk mampu terwujud. Presiden Amerika Serikat Donald Trump getol menerapkan kebijakan ”America First”. Untuk mewujudkan mimpi kejayaan AS, ia mempunyai senjata andalan untuk berdiplomasi dan bernegosiasi. Senjata itu bernama tarif impor yang siap menerjang negara kawan atau lawan kapan saja.
Saat berbicara dengan wartawan di Gedung Putih, Trump menepis anggapan bahwa ancaman tarifnya hanyalah alat tawar-menawar. Dia percaya banyak uang akan mengalir ke AS lewat tarif tersebut. AS akan memberi tarif 25 persen untuk Kolombia, lalu naik menjadi 50 persen setelah sepekan. Selain itu, Washington akan menjatuhkan sanksi keuangan dan perbankan serta larangan bepergian ke AS.
Beberapa suku cadang mobil bisa delapan kali melewati perbatasan sebelum dipasang pada kendaraan. Meksiko, misalnya, mengirim baja dasar ke AS untuk dicetak menjadi bagian karburator. Bagian karburator itu lalu dikirim ke Kanada, tempat karburator diproduksi. Selanjutnya, karburator dikirim ke Meksiko untuk dipasang saat perakitan akhir. Setelah itu, mobil dijual ke AS.
Tarif, ketegangan, dan ketakutan akan pembalasan serta perang dagang kemungkinan besar akan menyebabkan banyak bisnis mengurangi rencana investasi mereka. Perekonomian global bisa anjlok. Pada Jumat , Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menepis kekhawatiran mengenai perang dagang.Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden New Development Bank Dilma Rousseff, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menghadiri resepsi meriah KTT BRICS di Kazan, Rusia, 23 Oktober 2024.Trump mengeluarkan ancaman pula kepada organisasi antarnegara. Dia telah mengancam Uni Eropa dengan tarif lantaran mereka surplus perdagangan atas AS.
TRUMP TARIF IMPOR AMERICA FIRST PERDAGANGAN EKONOMI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Donald Trump Minta USAID Prioritaskan Kebijakan America FirstDalam memonya, Donald Trump mengancam akan menindak staf yang mengabaikan perintah untuk memprioritaskan kebijakan America First
Baca lebih lajut »
Donald Trump Kembali Memimpin AS: 'America First' dan KontroversiDonald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS setelah memenangkan Pemilu 2024. Ia kembali menerapkan kebijakan 'America First' yang kontroversial, menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris, dan membatalkan kebijakan iklim yang ramah lingkungan. Langkah-langkah ini menuai kritik dari banyak negara dan lembaga internasional.
Baca lebih lajut »
AS Keluar Perjanjian Paris, Trump Menekankan 'America First'Presiden AS, Donald Trump, meneken instruksi penarikan diri Amerika Serikat dari Perjanjian Paris. Keputusan ini menuai kecaman dari kelompok pro-lingkungan yang menilai langkah tersebut akan memperparah dampak perubahan iklim. Trump menegaskan keputusan ini diambil untuk kepentingan 'America first'.
Baca lebih lajut »
Masih Remaja, Barron Trump Kantongi Kekayaan Rp 1.300 TriliunBarron William Trump anak termuda Presiden Donald Trump dengan Melania Trump menjadi banyak diperbincangkan dunia.
Baca lebih lajut »
Demi ”America First”, AS Stop Bantuan Asing di Seluruh DuniaAS membekukan hampir semua bantuan asing selama tiga bulan, kecuali untuk Israel, Mesir, Sudan, dan Suriah. Bantuan yang menyelamatkan nyawa berisiko tak ada lagi.
Baca lebih lajut »
Trump Proposes Gulf of America as New Name for Gulf of MexicoDonald Trump recently announced intentions to rename the Gulf of Mexico to the ‘Gulf of America.’ He made these remarks during a press conference at Mar-a-Lago.
Baca lebih lajut »