Presiden AS Donald Trump membatalkan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik oleh pemerintah federal. Trump menyatakan bahwa sedotan kertas tidak praktis dan mudah patah, sehingga lebih memilih untuk kembali menggunakan sedotan plastik.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pembatalan kebijakan penghentian pembelian sedotan plastik oleh pemerintah federal. Trump menyatakan bahwa sedotan kertas tidak berfungsi dengan baik dan mudah patah atau pecah. Ia menandatangani perintah eksekutif untuk kembali menggunakan sedotan plastik, menggantikan kebijakan pemerintahan Biden yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Kebijakan Biden, yang mulai berlaku pada tahun 2027, akan secara bertahap menghentikan pembelian sedotan plastik untuk layanan makanan, acara, dan kemasan pada semua operasi federal. Trump berpendapat bahwa sedotan plastik lebih praktis dan tahan lama. Meskipun demikian, terdapat perdebatan mengenai dampak lingkungan dan kesehatan dari penggunaan sedotan plastik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sedotan kertas, yang sering digadang-gadang sebagai alternatif ramah lingkungan, justru mengandung bahan kimia PFAS yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Perintah eksekutif Trump ini merupakan salah satu contoh dari kebijakannya yang seringkali bertolak belakang dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya. Ia juga telah menandatangani perintah eksekutif lainnya yang kontroversial, seperti pemberian sanksi kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan larangan perempuan transgender berkompetisi dalam olahraga perempuan dan anak perempuan. Kebijakan-kebijakan ini memicu reaksi dan perdebatan sengit baik di dalam maupun di luar negeri
DONALD TRUMP SEDOTAN PLASTIK KEBIAYAAN BADMIN PENGGUNAAN PLASTIK POLITIK
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trump Janji Kembalikan Hukum dan Ketertiban, Batalkan Kebijakan TransgenderDonald Trump dalam pidatonya pada Senin 20 Januari 2025, berjanji untuk mengembalikan hukum dan ketertiban serta membatalkan kebijakan pemerintah yang dianggap merekayasa ras dan gender. Ia menegaskan bahwa Amerika Serikat hanya akan mengakui dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, dan menolak keberadaan transgender.
Baca lebih lajut »
Trump Batalkan Kebijakan DEI, Hanya Akui Dua Jenis KelaminDonald Trump resmi menjadi Presiden AS dan membatalkan banyak kebijakan pemerintahan Biden. Salah satunya adalah mengenai keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) yang diganti dengan fokus pada pengakuan dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, seperti tertuang dalam serangkaian perintah eksekutif.
Baca lebih lajut »
Boikot Wisata ke AS Warga Kanada Batalkan Perjalanan akibat Kebijakan TrumpGelombang boikot wisata ke AS semakin meluas di kalangan warga Kanada sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump
Baca lebih lajut »
Perpanjangan Kebijakan HGBT Dukung Industri Petrokimia dan PlastikWakil Ketua Umum Inaplas Edi Rivai mengapresiasi perpanjangan kebijakan Harga Gas Bruto Tertentu (HGBT) yang memberikan dampak positif bagi industri petrokimia dan plastik. Kebijakan ini memberikan harga gas yang kompetitif, mendukung efisiensi operasional, dan meningkatkan daya saing industri. Perpanjangan HGBT juga diharapkan mendorong investasi, pertumbuhan industri, dan penciptaan lapangan kerja.
Baca lebih lajut »
Kebijakan Penjualan LPG 3 Kg Tak Kebijakan Presiden, Prabowo Minta Pengecer Dijadikan Sub PangkalanKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa kebijakan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kilogram (Kg) bukan kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto. Dasco mengatakan bahwa Presiden Prabowo turun tangan dan menginstruksikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar memperbolehkan kembali penjualan LPG 3 kg oleh pengecer. Dia juga menegaskan bahwa stok gas LPG 3 kg saat ini aman dan tidak ada lagi kelangkaan.
Baca lebih lajut »
Trump Tanda Tangi Perintah Eksekutif untuk Kembalikan Penggunaan Sedotan PlastikPresiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan sedotan plastik, membalikkan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Baca lebih lajut »