Tren YONO: Menggantikan YOLO dengan Kebutuhan Minimal

Trend Berita

Tren YONO: Menggantikan YOLO dengan Kebutuhan Minimal
YONOYOLOMinimalisme
  • 📰 suaradotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 75 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 50%
  • Publisher: 53%

Tren YONO, yang berfokus pada kesesuaian dan kualitas atas kuantitas, semakin populer di kalangan anak muda. Artikel ini mengkaji tren ini, dampaknya pada kebiasaan belanja, dan alasan di balik pergeseran dari filosofi YOLO

Namun, belakangan, seiring perubahan zaman dan pola pikir, filosofi baru yang disebut You Only Need One atau YONO , secara perlahan menggantikan pandangan impulsif YOLO dengan pendekatan yang lebih terfokus dan bermakna. YONO adalah konsep yang mengajarkan bahwa seseorang hanya membutuhkan satu hal yang benar-benar penting untuk mencapai kebahagiaan atau kesuksesan dalam hidup. Filosofi ini berakar pada prinsip minimalisme dan mindfulness, yang menekankan kualitas di atas kuantitas.

Berbeda dengan YOLO, yang cenderung mendorong perilaku spontan, YONO mendorong orang untuk berpikir matang, memilih dengan bijak, dan fokus pada apa yang benar-benar esensial. Ini bukan tentang hidup tanpa batas, melainkan hidup dengan batasan yang bermakna. Tren ini awalnya diperkenalkan oleh warga Korea Selatan. Data bank asal Korea Selatan, Nonghyup Bank (NH Bank), menunjukkan jumlah transaksi makanan di restoran periode 1 Januari 2022 sampai 30 Juni 2024 menunjukkan penurunan 9 persen, sepesifikasi kalangan usia 20-30 tahun, seperti dilansir dari MyNews. Tak hanya itu, konsumsi kopi di cafe juga ikut susut hingga 13 persen, diikuti transaksi di pusat perbelanjaan turun sekitar 3 persen. Hal itu berbanding terbalik dengan konsumsi makan di toko serba ada yang mengalami peningkatan hingga 21 persen. Tagar #underconsumption juga mulai populer, dengan para pengguna membagikan video yang mencerminkan tren pengurangan atau minimalisasi konsumsi ini di TikTok dan Instagram. Pergeseran ini tidak hanya didorong oleh faktor ekonomi, tetapi juga mencerminkan meningkatnya komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Chonnam Tribune menyelidiki tren YONO, mendefinisikannya dari tiga perspektif. Membiasakan Diri dengan Pola Pikir Hemat Anak muda masa kini mulai beralih ke kebiasaan belanja yang lebih hemat, mengelola keuangan dengan ketat di tengah tingginya biaya hidup akibat inflasi yang merajalela dan rendahnya tingkat pertumbuhan pendapata

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

suaradotcom /  🏆 28. in İD

YONO YOLO Minimalisme Konsumsi Kebutuhan Esensial

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Apple Ungkap 2 Tren Teknologi Besar di 2025: Pengembang Indonesia Sudah Siap?Apple Ungkap 2 Tren Teknologi Besar di 2025: Pengembang Indonesia Sudah Siap?Apple ungkap tren teknologi 2025, simak bagaimana 2 tren ini akan mengubah pengembangan aplikasi di Indonesia!
Baca lebih lajut »

Apple Ungkap 2 Tren Teknologi Besar pada 2025: Pengembang Indonesia Sudah Siap?Apple Ungkap 2 Tren Teknologi Besar pada 2025: Pengembang Indonesia Sudah Siap?Apple ungkap tren teknologi 2025, simak bagaimana 2 tren ini akan mengubah pengembangan aplikasi di Indonesia!
Baca lebih lajut »

YONO: Gaya Hidup Anti-Konsumtif di Tengah Ketidakpastian EkonomiYONO: Gaya Hidup Anti-Konsumtif di Tengah Ketidakpastian EkonomiTren filosofi You Only Live One (YONO) atau Anda hanya butuh satu, muncul di Korea Selatan sebagai respons terhadap inflasi tinggi dan pertumbuhan pendapatan yang merosot. YONO mendorong pengurangan pengeluaran yang tidak perlu dan penentuan prioritas agar hidup bermakna. Tren ini ditandai dengan penurunan transaksi di restoran dan pusat perbelanjaan, sementara konsumsi di toko serba ada meningkat.
Baca lebih lajut »

Raditya Dika dan Yono Bakrie Bikin Podcast 24 Jam Non-StopRaditya Dika dan Yono Bakrie Bikin Podcast 24 Jam Non-StopRaditya Dika dan Yono Bakrie melakukan eksperimen unik dengan membuat podcast selama 24 jam tanpa henti, hanya mengulang dua kalimat sederhana. Eksperimen ini mengundang tawa dan gelak tawa penonton, banyak yang terhibur dan merasa terheran-heran.
Baca lebih lajut »

YONO: Filosofi Gaya Hidup MinimalisYONO: Filosofi Gaya Hidup MinimalisYONO (You Only Need One) adalah sebuah filosofi gaya hidup yang mendorong kesederhanaan dan kebijaksanaan dalam memilih apa yang benar-benar dibutuhkan.
Baca lebih lajut »

Raditya Dika Pecahkan Rekor Lagi dengan Podcast 24 JamRaditya Dika Pecahkan Rekor Lagi dengan Podcast 24 JamRaditya Dika mengunggah podcast terpanjang di dunia berdurasi 24 jam dengan bintang tamu Yono Bakrie.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 13:09:51