Masyarakat Indonesia tidak bisa langsung bermigrasi ke kendaraan listrik murni, melainkan harus transisi terlebih dahulu ke mobil hybrid.
Peneliti teknik tenaga listrik Institut teknologi bandung , Agus Purwadi berpendapat, masyarakat Indonesia tidak bisa langsung bermigrasi secara massal ke mobil listrik. Ini terjadi karena belum siapnya ekosistem, khususnya infrastrukturpublik, penggunaan listrik rumah tangga yang mayoritas masih di bawah 2.
200 VA, jenis BEV yang masih terbatas di segmen menengah atas, dan daya beli masyarakat yang umumnya baru bisa menjangkau mobil seharga di bawah Rp 300-an juta.BEV. Jadi tidak bisa langsung pindah sepenuhnya ke BEV.“Transisi cepat yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui sepeda motor listrik dan angkutan massal, seperti taksi atau bus melalui mekanisme
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Airlangga Optimis Pengembangan Industri Baterai Kendaraan Listrik Bisa Ciptakan Lapangan KerjaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pengembangan industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia bisa membuka lapangan pekerjaan baru.
Baca lebih lajut »
Menko Airlangga Bertemu Huayou Cobalt, Bahas Investasi Baterai Kendaraan Listrik di IndonesiaMenko Airlangga pengembangan industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Baca lebih lajut »
MG Ingin Edukasi Kendaraan Listrik Terus Ditingkatkan |Republika OnlineBanyak hal mendasar kendaraan listrik yang masih masyarakat tanyakan.
Baca lebih lajut »
Indonesia Perdana Ekspor Nikel Sulfat ke China, Bahan Baku Baterai Kendaraan ListrikNikel sulfat hasil pemurnian di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara ini akan digunakan dalam produksi baterai lithium dengan kandungan nikel yang tinggi.
Baca lebih lajut »
Ini Jawaban Erick Soal Dampak Kendaraan Listrik ke Harga BBMIndonesia bukan lagi negara swasembada BBM. Sehingga, meski banyak pengguna kendaraan beralih ke kendaraan listrik, Indonesia masih tetap akan impor BBM.
Baca lebih lajut »