Tragedi Stadion Kanjuruhan meninggalkan trauma mendalam untuk Keviana Naswa Ainurohma yang lolos dari maut karena sempat terinjak.
Meskipun tidak selalu datang ke stadion, ia sering menyediakan waktu khusus di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa di salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan swasta di Kota Malang.
Karena itu ia sangat antusias menyaksikan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang bertajuk derbi Jawa Timur melawan Persebaya Surabaya, Sabtu . “Iya, saya suka nonton tapi tidak sering, hanya beberapa pertandingan saja. Karena kemarin juga Derbi Jatim,” ujarnya berkisah kepada Kompas.com dan awak media yang berkunjung ke rumahnya, Selasa siang.Setibanya di stadion, Keviana Naswa Ainurohma dan teman-temannya masuk tribune selatan, tepatnya di Gate 14 untuk menikmati pertandingan.
Namun semua berubah saat pertandingan berakhir. Gambaran kepanikan yang terjadi masih sangat membekas di ingatannya.Ia masih ingat bagaimana tembakan pertama gas air mata yang sebenarnya cukup memaksa suporter yang turun ke lapangan untuk kembali ke tribune.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Article headlineGELORA.CO - Salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan, Suko Sutrisno mengaku tidak pernah menyuruh anak buahnya menutup sejumlah pintu Stadio...
Baca lebih lajut »
TGIPF Ungkap Kondisi Korban Gas Air Mata Kanjuruhan: Retina Putih Menjadi Hitam Setelah Dua HariAnggota TGIPF tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali sampaikan kondisi korban luka yang terdampak gas air mata.
Baca lebih lajut »
Polri: Gas Air Mata Bukan Pemicu Tewasnya Ratusan Aremania!Polri menegaskan gas air mata bukan pemicu utama tewasnya ratusan Aremania di Tragedi Kanjuruhan.
Baca lebih lajut »
Dampak Tembakan Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan, Pakar Paru-paru: Berbahaya bagi TubuhPenggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian pada tragedi Kanjuruhan terus menuai kritik. Lantaran penggunaan gas air mata untuk mengendalikan massa dilarang oleh...
Baca lebih lajut »