Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?

Indonesia Berita Berita

Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 24 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 63%

Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar? TempoTravel

TEMPO.CO, Jakarta - Ogoh-ogoh merupakan suatu representasi dari perwujudan roh jahat ataupun sifat jahat yang ditunjukkan dalam bentuk patung atau boneka besar. Ogoh-ogoh terbuat dari bahan-bahan seperti kertas, gabus sintetis, karet, dan lain sejenisnya. Ogoh-ogoh dalam kamus bahasa jawa ataupun sansekerta tidak teridentifikasi, tetapi menurut kamus bahasa Bali, ogoh-ogoh dapat diartikan sebagai sebuah patung yang dibuat dari bahan dasar bambu dan kertas berbentuk Butha Kala atau raksasa.

Pawai ogoh-ogoh menjadi tahapan ketiga yang dilakukan pada sore hari usai upacara tawur kesanga dan sembahyang tilem dalam rangkaian Hari Nyepi oleh umat Hindu. Adapun, upacara tawur kesanga adalah tingkatan upacara yang dilangsungkan satu hari sebelum Nyepi. Sebelum melaksanakan tawur kesanga, umat Hindu lebih dahulu melakukan upacara melasti yang dapat dilakukan sejak tujuh hari sampai minimal dua hari sebelum dilaksanakannya catur brata penyepian .

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pawai ogoh-ogoh jelang Nyepi jadi daya tarik wisman ke BaliPawai ogoh-ogoh jelang Nyepi jadi daya tarik wisman ke BaliDispar Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan kegiatan pawai ogoh-ogoh sebagai rangkaian jelang Hari Suci Nyepi jadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Baca lebih lajut »

Demi Ogoh-Ogoh Bisa Melintas, Jembatan Darurat di Desa Jungutan, Karangasem, DiperlebarDemi Ogoh-Ogoh Bisa Melintas, Jembatan Darurat di Desa Jungutan, Karangasem, DiperlebarWarga di Desa Jungutan gotong royong melakukan pelebaran akses jembatan daryrat yang terbuat dari bambu pada jalur pelintas Jungutan-Mumbul, Kecamatan Bebandem. Jembatan yang jebol akibat hujan deras pada November 2022 lalu itu diperlebar agar bisa dilintasi pengarak ogoh-ogoh saat malam pengerupuka
Baca lebih lajut »

Melihat Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh yang Pertama Kali Digelar di Kota SoloMelihat Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh yang Pertama Kali Digelar di Kota SoloRatusan warga telah memadati rute perayaan di kawasan Balai Kota Solo dan Jalan Jenderal Sudirman menjelang pawai ogoh-ogoh digelar.
Baca lebih lajut »

Warga Tosari Siap Arak Ogoh-ogoh setelah Lama Tak Digelar karena PandemiWarga Tosari Siap Arak Ogoh-ogoh setelah Lama Tak Digelar karena PandemiWarga hindu Suku Tengger bakal merayajan hari raya nyepi Rabu (22/3) mendatang.
Baca lebih lajut »

Pawai Ogoh-ogoh Jadi Daya Tarik Jelang Nyepi |Republika OnlinePawai Ogoh-ogoh Jadi Daya Tarik Jelang Nyepi |Republika OnlineTuris asing diimbau turut menjaga nilai budaya Hindu.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 10:15:52