Artikel ini membahas tentang tips toilet training anak autisme dari dokter spesialis anak. Dokter Meitha Pingkan Esther menjelaskan bahwa toilet training dapat dimulai ketika anak sudah memahami perintah dan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan jadwal yang teratur.
Banyak orangtua dari anak dengan autisme bingung untuk memulai toilet training pada buah hatinya. Menurut dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang dan pediatri sosial Meitha Pingkan Esther adalah ketika anak tersebut sudah bisa memahami perintah. 'Kalau anak autisme tidak paham perintah maka akan sulit toilet training. Maka dari itu bisa dimulai ketika anak sudah bisa memahami perintah,' tutur Meitha menjawab pertanyaan Liputan6.com dalam wawancara daring beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Meitha mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan antara mengajari anak dengan autisme dan non autisme dalam toilet training. Dimana semuanya adalah perlu dilakukan secara bertahap. 'Prinsipnya sama saja ya, tetap kita lakukan secara bertahap ada jadwalnya' lanjutnya. Meitha memaparkan bahwa perlu ada jadwal pelatihan toilet training tujuannya mengajari anak buang air kecil di toilet dan menahan buang air kecil ketika tidak berada di toilet. Jadwal pelatihan yang dimaksud yakni 1. Ajak anak ke kamar mandi setiap 90 menit, kalau tidak buang air kecil, interval berikutnya menjadi 60 menit. Bila berhasil buang air kecil kembalikan jadwal kembali ke toilet 90 menit kemudian. 'Ajarkan anak untuk menunggu buang air kecil saat dibawa ke toilet,' kata Meitha. 2. Setiap 3 menit atau lebih, berikan penguatan positif agar anak duduk di toilet dengan baik. Caranya bisa dengan orang dewasa menyanyikan lagu atau melihat buku atau bermain dengan mainannya. Namun, jangan sampai terlibat dengan permainannya sampai dia lupa untuk pipis.Jika Anak Autisme Pipis Tidak di Toilet atau Ada AccidentJika saat sudah toilet training anak tak mampu menahan pipis, alhasil belum ke toilet sudah pipis harus bagaimana? Meitha meminta agar orangtua mengajak anak untuk membersihkan urine yang ada di lantai. 'Namun, jangan dilakukan untuk menghukum ya. Ini anak dilakukan agar anak mengalami konsekuensi alami dan mencegah terjadi accident lagi,' katany
TOILET TRAINING AUTISM CHILD DEVELOPMENT PEDIATRIC TIPS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tips Toilet Training Anak Perempuan: Panduan Lengkap untuk Orang TuaPelajari tips toilet training anak perempuan yang efektif, mulai dari tanda kesiapan, usia ideal, hingga langkah-langkah praktis untuk kesuksesan.
Baca lebih lajut »
Toilet Training Penting untuk Kesehatan dan Perkembangan AnakArtikel ini membahas pentingnya toilet training bagi anak dan dampak penundaan dalam melatih anak menggunakan toilet.
Baca lebih lajut »
Tanda-tanda anak sudah siap menjalani 'toilet training'Keberhasilan anak menjalani toilet training atau latihan berkemih dan buang air besar di toilet secara mandiri antara lain ditentukan oleh ketepatan waktu ...
Baca lebih lajut »
Mengenal Toilet Training pada Anak, Waktu Tepat, dan TujuannyaKeterlambatan dalam memberikan edukasi toilet training pada anak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan sosial
Baca lebih lajut »
Menyisir Rambut Anak Terlalu Sering Membuat Rambut Mudah Rusak Ini Kata Dokter AnakRAMBUT anak terkadang mudah kusut sehingga orangtua pun kerap menyisir rambut anak agar rambut menjadi rapi Apakah terlalu sering menyisir rambut anak bisa membuat rambut mudah rusak
Baca lebih lajut »
Anak-anak Dokter Azmi Menenangkan Ibunya Saat PemakamanLisa Anjayasasi, istri dokter Azmi Fadhlih, tampak sangat terpukul saat pemakaman suaminya. Kedua anaknya, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki, berusaha menenangkan ibunya yang sedang menangis dan lemas. Mereka mengelus punggung ibunya dan memeluknya sambil berdoa dan melihat ayahnya dimakamkan.
Baca lebih lajut »