TNI dan Polri siap mengawal protokol kesehatan COVID19 ditempat-tempat umum, karena kunci sukses meminimalisasi penularan virus adalah kedisiplinan seluruh elemen masyarakat.
ANTARA - TNI dan Polri siap mengawal protokol kesehatan COVID-19 ditempat-tempat umum, karena kunci sukses meminimalisasi penularan virus adalah kedisiplinan seluruh elemen masyarakat dalam mematuhi protokol
kesehatan COVID-19 saat berada ditempat umum. Kesiapan tersebut ditegaskan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat mengunjungi pusat perbelanjaan modern bersama Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis di Kota Semarang, Sabtu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PNS, TNI, dan Polri Jadi Peserta Pertama Program TaperaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, mekanisme iuran Tapera berbeda dengan iuran JKN
Baca lebih lajut »
Pencairan Gaji Ke-13 PNS TNI-Polri & Pensiunan Mundur, Tidak ada Kenaikan Tunjangan KerjaSudah dipastikan untuk pencairan gaji ke-13 PNS TNI-Polri dan Pensiunan mundur dari jadwal biasanya yaitu bulan Juni - Juli.
Baca lebih lajut »
Aparat TNI Polri Gagalkan Penghadangan Ambulans Jenazah COVID-19Keributan warnai proses pemulasaran jenazah COVID-19 di RS Siloam Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat dini hari (19/6/2020)....
Baca lebih lajut »
Purnawirawan TNI-Polri Tak Ingin Pancasila Dicabik-cabik dari Paham yang MerusakMahfud menambahkan, Purnawirawan TNI-Polri berharap pemerintah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Baca lebih lajut »
Bertemu Purnawirawan TNI-Polri, Presiden Bahas Pancasila dan Masalah KebangsaanDari sekian banyak yang dibicarakan, ideologi Pancasila menjadi fokus pembicaraan yang belakangan menjadi diskursus publik yang hangat.
Baca lebih lajut »
Mahfud: Presiden Jokowi sambut positif masukan purnawirawan TNI-Polri'Mereka (purnawirawan) ingin Pancasila tidak tercabik-cabik oleh paham yang merusak Pancasila, seperti liberalisme, komunisme dan radikalisme,' kata Mahfud MD.
Baca lebih lajut »