TNI AL Bantah Rencana Sewa Buzzer dengan Alokasi Anggaran Rp 100 Miliar

Berita Berita

TNI AL Bantah Rencana Sewa Buzzer dengan Alokasi Anggaran Rp 100 Miliar
TNI ALBuzzerPengadaan
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 71 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 49%
  • Publisher: 70%

Program TNI Angkatan Laut yang diduga akan menggunakan anggaran Rp 100 miliar untuk menyewa pendengung atau buzzer menuai kritik dari masyarakat. TNI AL membantah tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa aplikasi yang ditargetkan adalah aplikasi pengamanan informasi.

Masyarakat kembali terkejut dengan program satuan kerja pemerintah yang dianggap tidak masuk akal. Kali ini, program TNI Angkatan Laut menjadi sorotan. Diduga, TNI AL berencana menyewakan pendengung atau buzzer dengan anggaran mencapai Rp 100 miliar. Dugaan pengadaan buzzer muncul setelah sebuah akun di X memposting tangkapan layar website Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP).

Dari unggahan tersebut, diketahui TNI AL menawarkan paket pengadaan aplikasi Information Response System. Unggahan ini pun ramai dikomentari warganet. Hingga Sabtu (4/1/2025), dua hari setelah diunggah di X, unggahan tersebut telah dibaca lebih dari 600 ribu kali, dibagikan ulang 1.600 kali, dan mendapat ratusan komentar. Banyak warganet yang mengkritik program TNI AL. Tangkapan layar unggahan X tentang paket pengadaan aplikasi Information Response System TNI AL menunjukkan uraian pekerjaan berupa meminimalisir opini negatif tentang TNI AL dengan menyebarkan informasi positif melalui Key Opinion Leader (KOL). Spesifikasi pekerjaan juga menyebut penggiringan opini melalui akun media sosial dengan metode penyampaian informasi berulang yang dikenal sebagai metode buzzer. TNI AL langsung membantah tudingan pengadaan buzzer. “Itu untuk membuat sistem monitoring media dan media sosial,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama I Made Wira Hadi Arsanta, Jumat (3/1/2024). Dalam keterangan resmi, TNI AL menjelaskan bahwa aplikasi yang diinginkan adalah aplikasi pengamanan informasi. TNI AL mengaku membutuhkan aplikasi Information Response System untuk menjaga integritas informasi yang akan dipublikasikan. Aplikasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan perlindungan data sensitif, menjaga integritas informasi TNI AL, dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak tak berwenang

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

TNI AL Buzzer Pengadaan Pendengung Informasi

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Smart Display Max 100: Layar Xiaomi Berukuran 100 InciSmart Display Max 100: Layar Xiaomi Berukuran 100 InciXiaomi meluncurkan Smart Display Max 100, perangkat layar ultra besar berukuran 100 inci yang menawarkan pengalaman hiburan layaknya bioskop dan solusi praktis untuk kebutuhan profesional.
Baca lebih lajut »

Rencana Awal Pimpin KPK, Setyo Budiyanto Bakal Bahas Program 100 Hari Usai DilantikRencana Awal Pimpin KPK, Setyo Budiyanto Bakal Bahas Program 100 Hari Usai DilantikSetyo menyebut pihaknya akan membahas rencana kerja selama 100 hari setelah dilantik.
Baca lebih lajut »

Tim Penghancur TNI Temukan Bom Besar Berbobot 100 Kilo yang Dijatuhkan Jet Tempur Sukhoi di PantaiTim Penghancur TNI Temukan Bom Besar Berbobot 100 Kilo yang Dijatuhkan Jet Tempur Sukhoi di PantaiBom itu didihancurkan dalam lubang.
Baca lebih lajut »

Pangeran Harry Bantah Rencana CeraiPangeran Harry Bantah Rencana CeraiDuke of Sussex, Pangeran Harry, membantah rumor yang menyebut dirinya dan istrinya, Meghan Markle, akan bercerai. Pangeran Harry mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap gosip negatif tentang kehidupan pribadinya di acara DealBook Summit 2024.
Baca lebih lajut »

Hashim Djojohadikusumo bantah rencana penutupan PLTU pada 2040Hashim Djojohadikusumo bantah rencana penutupan PLTU pada 2040Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo menjelaskan Pemerintah Indonesia tidak akan menutup seluruh ...
Baca lebih lajut »

Assad Bantah Rencana Melarikan Diri dari SuriahAssad Bantah Rencana Melarikan Diri dari SuriahPresiden Suriah Bashar al-Assad membantah rencana untuk melarikan diri dari Suriah setelah pemberontakan. Dalam pernyataan yang diunggah ke akun Telegram Kepresidenan Suriah, Assad bersikeras tetap berada di Damaskus hingga pejuang pemberontak tiba. Ia mengklaim tidak pernah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri atau mencari perlindungan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-01 14:00:13