Instalasi sistem energi terbaru di Stasiun Qinling Tiongkok menandai pencapaian penting dalam penelitian energi kutub yang ramah lingkungan.
Institut Penelitian Kutub Tiongkok (PRIC) menyatakan bahwa sistem energi baru berskala besar pertama yang dibangun di Stasiun Qinling Tiongkok akan segera dikirim untuk dioperasikan dan menghasilkan listrik. Pencapaian ini menandai kemajuan signifikan Tiongkok dalam penelitian ilmiah hijau di bidang energi kutub. Stasiun Qinling , sebagai stasiun penelitian kelima Tiongkok di Antartika , sekaligus menjadi pangkalan penelitian ketiga yang mampu beroperasi sepanjang tahun.
Stasiun ini dapat menampung hingga 80 personel selama musim panas dan 30 personel selama musim dingin.Perancangan dan pemasangan perangkat keras untuk pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga fotovoltaik, baterai penyimpanan energi, produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, serta pembangkit listrik tenaga hidrogen telah selesai di Stasiun Qinling. Saat ini, seluruh perangkat keras yang terpasang memasuki tahap debugging per bagian. Sistem energi bersih yang dirancang mencakup tenaga fotovoltaik dan angin yang menyumbang 60 persen dari total kapasitas energi seluruh stasiun Qinling.
Tiongkok Antartika Energi Bersih Stasiun Qinling Penelitian
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Xi Jinping Saat Imlek: Bongkar Rahasia China Bisa Jadi Negara MajuPresiden Tiongkok Xi Jinping memuji kemajuan menggembirakan yang dicapai Tiongkok pada Tahun Naga.
Baca lebih lajut »
Trump Gandeng Bahan Bakar Fosil, Balikkan Kemajuan Iklim dan Energi BersihPresiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menggandakan bahan bakar fosil dan membalikkan kemajuan Amerika dalam perubahan iklim dan energi bersih, termasuk menarik AS dari Perjanjian Paris. Langkah ini menuai kritik dari para ahli dan pengamat internasional.
Baca lebih lajut »
Pengamat: Kinerja Pertamina Mendukung Upaya Swasembada EnergiHanifa Sutrisna, pengamat energi, menyatakan kinerja Pertamina dari hulu hingga hilir sangat mendukung program swasembada energi Presiden Prabowo Subianto. Penemuan sumur migas baru, potensi energi bersih dari bahan bakar nabati, dan dukungan Pertamina Digital Hub menjadi beberapa contohnya. Hanifa menekankan pentingnya swasembada energi agar seluruh rakyat Indonesia memiliki akses yang sama terhadap energi dan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energi sendiri, terutama dengan mendorong energi bersih dan terbarukan. Ia juga mengapresiasi berbagai inisiatif Pertamina, termasuk pengembangan biodiesel, bioavtur, dan bioetanol. Herry Gunawan, peneliti Datanesia Institute, sepakat bahwa Pertamina berperan besar dalam mendukung swasembada energi, namun mengingatkan perlunya investasi besar yang mungkin berdampak pada laba. Herry juga menilai positif pengembangan BBN untuk transisi energi, dengan catatan harga produknya terjangkau, dan mendukung subsidi untuk BBN.
Baca lebih lajut »
Thailand Raih Kemajuan Besar dengan Pengesahan UU Pernikahan Sesama JenisThailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengesahkan Undang-Undang kesetaraan pernikahan, membuka jalan bagi pernikahan sesama jenis dan transgender. UU ini menandai dimulainya era baru yang lebih inklusif dan menjunjung tinggi keberagaman gender.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Dukung Transisi Energi Nasional dan Ketahanan EnergiSri Mulyani memastikan dukungan terhadap transisi energi nasional dan ketahanan energi, termasuk koordinasi dengan Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan PLN. RUPTL dibahas dalam upaya memastikan ketersediaan energi listrik yang mendukung kebutuhan nasional. PLN ditargetkan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik dan beralih ke energi terbarukan.
Baca lebih lajut »
Bahlil: Kolaborasi Energi Indonesia-India Percepat Transisi Energi Bersih NasionalKerja sama fokus pada investasi di energi bersih, seperti geothermal dan solar, serta pengembangan biofuel berkelanjutan, termasuk bioetanol dan bioavtur.
Baca lebih lajut »