Potensi panen padi hibrida lebih tinggi 25-30 persen
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanfaatan padi hibrida oleh petani dirasakan masih belum optimal. Padahal padi hibrida memiliki berbagai keunggulan, diantaranya potensi hasil panen lebih tinggi sekitar 25-30 persen dibandingkan dengan padi inbrida.
Eris Wulandari salah seorang penyuluh pertanian di Kostratani Proppo, mengatakan bahwa petani di wilayahnya selama dua tahun ini sudah merasakan keuntungan menanam padi hibrida. Selain produksi gabah yang meningkat, ketahanan terhadap serangan hama penyakit juga lebih kuat bila dibandingkan dengan padi inbrida.
“Jika hasil produksi padi meningkat maka keuntungan yang diperoleh petani juga meningkat. Hal ini menguntungkan petani karena dengan waktu panen yang sama dan biaya produksi yang hampir sama bias mendapatkan keuntungan hingga 30 persen,” ungkap Eris Wulandari selaku penyuluh BPP Proppo.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kementan Cari Swasta Produksi Eucalyptus Antivirus Corona |Republika OnlineHasil penelitian Litbang Kementan produk Eucalyptus bisa membunuh virus corona.
Baca lebih lajut »
Volkswagen Investasi Rp 7,2 Triliun untuk Produksi Baterai |Republika OnlineVolkswagen berinvestasi di perusahaan patungan dengan Northvolt AB.
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta PCR dan Ventilator di Produksi Massal |Republika OnlinePCR, ventilator dan obat buatan dalam negeri agar diproduksi secara massal.
Baca lebih lajut »
Meski Kemarau Pemprov Sumut Optimistis Produksi Pangan Aman |Republika OnlineBeberapa upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim kemarau
Baca lebih lajut »
Bea Cukai Fasilitasi Produksi Bahan Baku Pembuatan APD | Republika OnlineFasilitas yang diberikan adalah relaksasi pelayanan kawasan berikat
Baca lebih lajut »