Tingkatkan Dana Riset dan Kesejahteraan Dosen jika Indonesia Ingin Maju

Pendidikan Tinggi Berita

Tingkatkan Dana Riset dan Kesejahteraan Dosen jika Indonesia Ingin Maju
Dana RisetKemendiktisaintekKesejahteraan Dosen
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 85 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 65%
  • Publisher: 70%

Dana riset Indonesia hanya berkisar 0,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara Malaysia sudah 1,15 persen dan Singapura 2,07 persen.

Dana riset Indonesia hanya berkisar 0,3 persen dari Produk Domestik Bruto . Sementara Malaysia sudah 1,15 persen dan Singapura 2,07 persen.JAKARTA, KOMPAS - Komitmen pemerintah pada kemajuan sains dan teknologi harus dibuktikan dengan meningkatkan dana riset agar bisa menjadikan inovasi yang mendukung kemajuan bangsa. Besaran dana riset yang ideal adalah satu persen dari produk domestik bruto.

Selain itu, pembangunan infrastruktur pengetahuan juga perlu dipercepat agar para peneliti bisa bekerja maksimal. Termasuk mempercepat perbaikan gizi secara nasional. "Situasi ini nyata di pendidikan tinggi kita, kalau mereka menolak apa yang diberikan maka pilihannya adalah mereka dikeluarkan dari kampus. Mau cari kesejahteraan lebih di kampus swasta lain, mereka Nomor Induk Dosen Nasional-nya ditahan," kata Dyah.Bahkan, Fatimah, Koordinator Pejuang Tukin sekaligus dosen ASN di bawah Kemendikbudristek yang tergabung SPK mengungkapkan, tunjangan kinerja mereka tidak kunjung cair selama lima tahun.

"Orang yang tidak kompeten akan terpaksa ikut posisi yang tidak sesuai rumpun keahliannya, misalnya dia akan menjadi profesor A karena posisi yang kosong di bagian A, padahal disertasinya bagian B, ini pembodohan di perguruan tinggi kita," tutur Fatimah. Daniel berharap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mau meningkatkan dana riset hingga satu persen. Chairil menegaskan, jika pemerintah bisa merealisasikan itu, maka para peneliti dan perguruan tinggi bisa bekerja lebih optimal untuk menghasilkan riset hingga menjadi inovasi yang kompetitif dengan negara lain.

Ada pula faktor sosial seperti akses dan kesenjangan pendidikan di masyarakat, populasi pemuda yang tinggi, dan perubahan sikap pada pendidikan karena pasar kerja menjadi lebih kompetitif yang lebih membutuhkan keterampilan praktis.Tak hanya itu, faktor kesenjangan teknologi, faktor legal seperti aturan, hak kekayaan intelektual, dan akreditasi mutu, hingga faktor lingkungan pun turut memengaruhi kemajuan sains dan teknologi di Indonesia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Dana Riset Kemendiktisaintek Kesejahteraan Dosen Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka Komisi X Sdgs SDG01-Tanpa Kemiskinan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Unipa gandeng IPB tingkatkan kualitas penulisan proposal risetUnipa gandeng IPB tingkatkan kualitas penulisan proposal risetUniversitas Papua (Unipa) menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) meningkatkan kapasitas dan kualitas penulisan proposal riset yang diajukan oleh setiap ...
Baca lebih lajut »

Riset Mahasiswa UGM Ini Raih Dana Hibah dari Jepang, Begini Hasil PenelitiannyaRiset Mahasiswa UGM Ini Raih Dana Hibah dari Jepang, Begini Hasil PenelitiannyaRiset mahasiswa UGM ini meraih dana hibah dari Kurita Grant Jepang. Begini hasil penelitiannya.
Baca lebih lajut »

Pertumbuhan Riset Indonesia Lambat, Peneliti: Masyarakat Kurang Percaya Ilmu PengetahuanPertumbuhan Riset Indonesia Lambat, Peneliti: Masyarakat Kurang Percaya Ilmu PengetahuanPenelitian di Indonesia sudah berkembang tapi masih cenderung lambat. Dosen Fakultas Farmasi Unpad ungkap alasannya.
Baca lebih lajut »

BRIN ungkap teknologi riset antariksa Indonesia di forum duniaBRIN ungkap teknologi riset antariksa Indonesia di forum duniaBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi riset antariksa yang dimiliki oleh Indonesia dalam gelaran Asia-Oceania Space Weather Alliance ...
Baca lebih lajut »

Irsyad Muchtar Riset 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Koperasi IndonesiaIrsyad Muchtar Riset 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Koperasi IndonesiaPenggiat koperasi Irsyad Muchtar bersama sejumlah tokoh lainnya melakukan seleksi untuk memilih 100 orang paling berpengaruh dalam dunia koperasi di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan dunia koperasi dan mengangkat tokoh-tokoh koperasi agar lebih dikenal masyarakat luas.
Baca lebih lajut »

Riset AI Geeratif Jadi Prioritas di Kalangan Pimpinan C-Suite IndonesiaRiset AI Geeratif Jadi Prioritas di Kalangan Pimpinan C-Suite IndonesiaSurvei menunjukkan 25 persen responden mengatakan bahwa CEO-lah yang memegang peran paling besar dalam keberhasilan integrasi AI generatif sekaligus pemberdayaan tim
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 04:30:55