Artikel ini membahas mengenai prediksi penurunan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2024. Penyebabnya diduga karena jarak penyelenggaraan pilkada dengan pemilu legislatif/presiden yang terlalu dekat dan kekecewaan terhadap calon dan partai politik. Artikel ini juga menyertakan contoh sikap golput yang terlihat di beberapa TPS.
Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2024 diprediksi menurun setelah pada gelaran pilkada sebelumnya terus meningkat. Terlalu dekatnya jarak antara penyelenggaraan pemilihan legislatif/presiden dengan pilkada hingga kekecewaan pada calon dan partai politik disinyalir menjadi penyebab. Tak lama selepas pemungutan suara Pilkada 2024 , 27 November lalu, beredar foto dan video di jagat maya yang menunjukkan sikap dari para pemilih golput.
Ada yang menunjukkan surat suara yang dicoblos semua bagian foto calon kepala/wakil kepala daerahnya dari seharusnya hanya satu yang dicoblos. Tak sedikit pula yang menuliskan kata-kata cemoohan di surat suara sehingga membuat surat suara itu tak sah. Di unggahannya di sejumlah media sosial, mereka menyertakan pula kata-kata bentuk ketidakpercayaan pada calon yang ada, juga kekecewaan pada partai politik yang memberikan tiket pencalonan untuk figur-figur yang tak sesuai kehendak masyarakat. Berbeda dengan mereka yang memilih menyatakan sikap golputnya secara eksplisit, banyak lainnya memilih menyatakannya dengan tidak hadir di tempat pemungutan suara. Gejala itu terlihat dari situasi di sejumlah TPS yang tidak seramai seperti pemilihan legislatif/presiden pada Februari lalu. Pemilih tak perlu mengantre, menunggu lama untuk menggunakan hak suaranya. Mereka bisa langsung masuk ke bilik suara seusai mendaftarkan diri di meja petugas.Suasana pemungutan suara dalam Pilkada Sumsel 2024 di TPS 17, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, Rabu (27/11/2024). Hingga akhir waktu pencoblosan, di sejumlah TPS, tingkat partisipasi pemilih hanya sekitar 50 persen. Di TPS 22, Jakarta Barat, misalnya, dari 236 jumlah pemilih yang terdaftar di daftar pemilih, hanya 131 orang menggunakan hak suaranya. Kondisi ini tak jauh berbeda dengan TPS 23 dan TPS 24 yang dibangun berdekatan. Di kedua TPS ini, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya hanya sekitar 50 perse
Pilkada 2024 Partisipasi Memilih Golput Kekecewaan Politik
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sediakan Perlindungan Pemain dalam Ajang AFF 2024Piala AFF 2024 akan digelar pada 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2024
Baca lebih lajut »
Tingkat Partisipasi Pilkada Jakarta 2024 Terendah Sepanjang Sejarah, Pengamat Politik Beberkan Beberapa SebabPartisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 anjlok hanya kisaran 53 persen. Pengamat politik Adi Prayitno beberkan beberapa alasan.
Baca lebih lajut »
Tingkat Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024 di Sulut Kota Manado Paling Rendah, Kenapa?Sebelumnya, terkait rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Kota Manado ini diungkap oleh anggota Bawaslu Kota Manado Heart Runtuwene kepada wartawan di Kantor KPU Manado pada, Minggu (1/12/2024).
Baca lebih lajut »
KPU: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 71 PersenPeningkatan jumlah partisipasi pemilih Pilkada Serentak 2024 dibandingkan perhitungan sebelumnya, dikarenakan adanya rekapitulasi tingkat daerah yang baru masuk. Khususnya, di wilayah Papua.
Baca lebih lajut »
KPU Ungkap Penyebab Partisipasi Pemilih di Pilgub Bali 2024 Tidak NaikKPU Bali menyebutkan tingkat partisipasi pemilih Pilgub Bali 2024 di bawah target awal 75 persen.
Baca lebih lajut »
Wamendagri Bilang Hasil Pilgub Jakarta Tetap Sah meski Angka Golput TinggiWamendagri Bima Arya mengatakan hasil Pilgub Jakarta 2024 tetap sah meskipun tingkat partisipasi pemilih jeblok.
Baca lebih lajut »