Tingkat Kerawanan Covid-19 Tiap Daerah Berbeda

Indonesia Berita Berita

Tingkat Kerawanan Covid-19 Tiap Daerah Berbeda
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 59 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 51%

Tingkat Kerawanan Covid-19 Tiap Daerah Berbeda Sindonews BukanBeritaBiasa .

“Tolong hindari bahasa level 3. Kenapa? Karena tidak semua daerah itu sama tingkat kerawanan pandemi covid-nya, tidak semua daerah sama,” kata Tito pada rapat kesiapan penerapan PPKM Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, percepatan vaksinasi, serta APBD sebagaimana pers rilis Puspen Kemendagri, Rabu .

Selain itu, Tito juga menjelaskan bahwa WHO telah membuat empat level tingkat penilaian risiko untuk Covid-19. Level 1 berarti low atau rendah, level 2 moderat atau rata-rata, level 3 high atau tinggi, dan level 4 very high atau sangat tinggi.Indonesia masuk dalam kategori low atau rendah dari berbagai indikator baik kasus terkonfirmasi Covid-19 maupun bed occupancy ratio .

Selain itu, alasan lainnya tidak menggunakan istilah PPKM Level 3 karena situasi pandemi Covid-19 sangat dinamis. Maka dari itu penggunaan istilah ini respons dari situasi dinamis tersebut. “Kita tidak bisa konsisten membuat pengaturan pandemi Covid-19 ini karena yang kita hadapi situasi dinamis. Dinamikanya bukan mingguan sebetulnya, harian, bahkan jam. Tapi kita mengaturnya mingguan. Sehingga perubahan pengaturan sudah kita lakukan berkali-kali sejak awal pandemi,” ujarnya.

Mantan Kapolri ini menambahkan bahwa pembatasan-pembatasan spesifik akan dilakukan saat pelaksanaan Nataru yang berlangsung dari 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Pembatasan spesifik sebagian mengadopsi substansi yang diatur dalam sistem PPKM Level 3 dengan beberapa perubahan penting.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Vaksinasi COVID-19 Tak Terbukti Bikin Buta, Ini KIPI Terparah Menurut AhliVaksinasi COVID-19 Tak Terbukti Bikin Buta, Ini KIPI Terparah Menurut AhliKetua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Profesor Hinky Hindra Irawan Satari SpA(K) mengatakan bahwa tidak ada bukti pasti yang menunjukkan KIPI vaksinasi COVID-19 dapat berupa hilangnya penglihatan.
Baca lebih lajut »

Rupiah Menguat, Ditopang Kekhawatiran COVID-19 Varian Omicron MeredaRupiah Menguat, Ditopang Kekhawatiran COVID-19 Varian Omicron MeredaNilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi bergerak menguat.
Baca lebih lajut »

Tertinggi, Korsel Laporkan 7.000 Kasus Baru Covid-19 |Republika OnlineTertinggi, Korsel Laporkan 7.000 Kasus Baru Covid-19 |Republika OnlineKorsel melaporkan lebih dari 7.000 kasus baru Covid-19 pada Rabu (8/12)
Baca lebih lajut »

Bagaimana Virus Omicron Varian Covid-19 DitemukanBagaimana Virus Omicron Varian Covid-19 DitemukanHanya dalam dua hari, Badan Kesehatan Dunia mengubah kategori Omicron dari varian yang dipantau menjadi varian yang menjadi perhatian. Benarkah tak seganas varian Delta? MajalahTempo
Baca lebih lajut »

Menhub Budi Karya Ungkap Tantangan Maritim Imbas COVID-19, Apa Saja?Menhub Budi Karya Ungkap Tantangan Maritim Imbas COVID-19, Apa Saja?Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa COVID-19 menimbulkan dampak yang sangat besar pada dunia maritim.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-11 21:11:23