Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Capai 36 Persen, Ini Penyebabnya

Indonesia Berita Berita

Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Capai 36 Persen, Ini Penyebabnya
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 42 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 20%
  • Publisher: 68%

Menurut ahli, sistem kesehatan kita sangat tidak siap. Bukan hanya pelayanan RS, tapi semua. Inilah yang menyebabkan jumlah kematian Covid-19 tinggi.

Irwandy berkata, menurut data Covid-19 di Indonesia hingga Rabu, 28 Juli 2021, tingkat kematian kasus adalah 2,70 persen.Tingkat kematian yang sangat tinggi ini, menurut Irwandy, tak lepas dari sistem kesehatan kita yang tidak siap.

"Penyebab tingginya angka kematian saat ini tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, tapi persoalannya sudah sistematik. Sistem kesehatan yang tidak siap," ungkap Irwandy. Irwandy menjelaskan, sistem kesehatan itu tidak hanya menyangkut rumah sakit, tapi seluruh sistem kesehatan mulai dari sistem pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan, obat dan perbekalan kesehatan, sistem informasi kesehatan, SDM kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, untuk menekan jumlah kematian akibat Covid-19 adalah dengan memperbaiki dan menyiapkan seluruh sistem kesehatan kita. "Penataan sistem kesehatan kita saat ini dibutuhkan khususnya dalam menghadapi lonjakan-lonjakan kasus berikutnya yang berpotensi akan bisa terjadi lagi dan lebih besar jika kita lengah," ungkapnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

kompascom /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

WHO: Bukan Menakut-nakuti, tapi Covid-19 Varian Delta Bukan yang TerakhirWHO: Bukan Menakut-nakuti, tapi Covid-19 Varian Delta Bukan yang Terakhir'Covid-19 varian Delta bukan menjadi varian terakhir. Bukan maksud menakut-nakuti,' kata Pimpinan Teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Maria Van Kerkhove. TempoGaya Jagajarak Pakaimasker Cucitangan
Baca lebih lajut »

Pusat Belanja Bukan Klaster Penyebaran Covid-19, Pengusaha Mal Minta Boleh BeroperasiPusat Belanja Bukan Klaster Penyebaran Covid-19, Pengusaha Mal Minta Boleh BeroperasiAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) berani menjamin, pusat perbelanjaan tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19. Karenanya, mereka meminta pemerintah...
Baca lebih lajut »

Viral Perbandingan Paru Divaksin Vs Tidak, Penyintas COVID-19: Mirip!Viral Perbandingan Paru Divaksin Vs Tidak, Penyintas COVID-19: Mirip!Viral hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi Corona. Foto yang beredar memperlihatkan perbandingan paru pasien COVID-19 yang sudah divaksin dan tidak.
Baca lebih lajut »

Reisa Minta Masyarakat tidak Khawatir Kehabisan Stok Vaksin Covid-19Reisa Minta Masyarakat tidak Khawatir Kehabisan Stok Vaksin Covid-19Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tidak khawatir kehabisan stok vaksin Covid-19. Dia mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi, untuk lindungi diri dan keluarga. ReisaBrotoAsmoro
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 11:55:34