Negeri Tirai Bambu itu dicurigai terlibat dalam penahanan dan pelanggaran HAM terhadap jutaan umat Muslim Uighurs dan kelompok...
Pernyataan itu tidak merinci berapa banyak atau pejabat mana yang ditargetkan.
Langkah itu dilakukan ketika Departemen Luar Negeri AS meningkatkan kecaman publik atas penahanan sewenang-wenang China hingga dua juta etnis Uighurs di di kamp-kamp interniran yang dirancang untuk menghapus identitas agama dan etnis. Pembatasan visa juga mengikuti daftar hitam Departemen Perdagangan pada hari Senin terhadap 28 perusahaan China, kantor pemerintah dan biro keamanan atas dugaan peran mereka dalam memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang.
"Urusan Xinjiang adalah murni urusan dalam negeri China yang tidak memungkinkan campur tangan asing," imbuh sang juru bicara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi dan Para Presiden dalam Daftar Top 50 Muslim BerpengaruhPresiden Jokowi kembali masuk dalam Daftar 50 Muslim paling Berpengaruh di Dunia versi The Muslim 500 edisi 2020
Baca lebih lajut »
Jemaat Baptis Papua Lindungi Ratusan Keluarga Muslim dari Amuk Massa Wamena - Teras.IDKisah toleransi bermunculan pasca peristiwa kerusuhan di Wamena 23 September lalu. Kali ini tokoh agama dari gereja Baptis Wesaroma melindungi 370 keluarga muslim dalam gedung ibadah ....
Baca lebih lajut »
Bertemu Sekjen Liga Dunia Muslim, Tony Blair Sepakat SinergiPertemuan Sekjen Liga Dunia Muslim dan Tony Blair bahas kerja sama.
Baca lebih lajut »
Jokowi dan Kiai Said Masuk 50 Tokoh Muslim BerpengaruhUmara dan ulama itu dinobatkan oleh Pusat Studi Strategis Islam Kerajaan Jordania.
Baca lebih lajut »
Masuk Daftar Muslim Berpengaruh Dunia, Ini Capaian JokowiJokowi dinilai memberikan keberpihakan kuat terhadap umat Islam.
Baca lebih lajut »
Jokowi Peringkat ke-13 Muslim Berpengaruh di DuniaSelain Jokowi, nama lain dari Indonesia yang masuk dalam daftar 50 muslim berpengaruh yakni Said Aqil Siradj dan Habib Luthfi bin Yahya. Jokowi
Baca lebih lajut »