Perjalanan sejarah mencatat, sejak abad ke-16 Timor Timur bergolak dalam tarikan kepentingan, perebutan yang akhirnya mewariskan kehilangan berujung kemiskinan di masa sekarang.
Warga eks pengungsi Timor Timur yang kini menempati Desa Katuba'a, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur , dengan latar belakang rumah yang menjadi kediaman mereka, Sabtu .
Banyak warga terpaksa bekerja serabutan dengan upah seadanya. Banyak juga warga yang menganggur dan tak sedikit juga mereka yang mengandalkan bantuan orangtua ataupun tetangga. Mengangkut air bersih dari penampungan air umum menggunakan ember menjadi keseharian mereka. Rupanya memang ada istilah khas untuk kondisi warga ini, yaitu masyarakat berpenghasilan rendah .
Selepas itu, kembali terjadi perebutan wilayah lain di Timor Timur antara Belanda dan Portugis, salah satunya adalah Oecuse. Kegagalan kesepakatan dalam perebutan daerah Oecuse membawa Belanda dan Portugis ke Pengadilan Internasional pada tanggal 3 April 1913. Dalam pengadilan arbitrasi, diputuskan bahwa Belanda menang atas klaim daerah-daerah yang masih disengketakan.
Rupanya memang ada istilah khas untuk kondisi warga ini, yaitu MBR atau masyarakat berpenghasilan rendah. Dan karena mereka terbiasa membawa ember setiap hari, MBR itu dipelesetkan menjadi ember. Maka, mereka menamai diri mereka ”manusia ember”. mencatat adanya perkembangan selama Timtim bergabung dengan Indonesia. Sejumlah perkembangan tersebut secara nyata terjadi pada aspek pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi.
Namun, di tengah perkembangan yang begitu pesat, tersisa konflik yang tak kunjung berakhir. Konflik tersebut terjadi antara pendukung kemerdekaan Timor Timur dan pendukung integrasi Timor Timur ke Indonesia.
Belanda Nusa Tenggara Timur Jepang Mbr Timor Timur Portugis Eksodus Referendum Timor Timur Timor Portugis Pengungsi Eks Timor
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AHY Berikan Sertifikat Tanah ke Eks Pengungsi Timor TimurMenteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhonoyo (AHY) membagikan setifikat elektronik ke sejumlah warga eks pengungsi Timor-Timur. Itu menjadi langkah dalam memberikan kepastian hukum.
Baca lebih lajut »
Suryo Prabowo luncurkan buku kisah selama bertugas di Timor TimurLetjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo membagikan kisahnya selama bertugas di Timor Leste dalam buku "Menghantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi ...
Baca lebih lajut »
Konektivitas Udara Rute Jawa Timur-Kalimantan Timur Perluas Potensi Wisata Kepulauan DerawanKonektivitas kedua daerah ini diharapkan dapat memajukan kegiatan perekonomian dan pariwisata.
Baca lebih lajut »
Sumbawa Timur Mining restorasi tanah lewat pembuatan lubang bioporiPT Sumbawa Timur Mining (STM), pemegang kontrak karya Proyek Hu’u di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengadakan serangkaian kegiatan ...
Baca lebih lajut »
Pemkab Nagan Raya minta CJH jaga nama baik tanah air di tanah suciPemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, meminta kepada jamaah calon haji (JCH) asal kabupaten setempat agar dapat menjaga nama baik tanah air selama ...
Baca lebih lajut »
Berhasil Berantas Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN AHY Serahkan Sertifikat Tanah Keluarga Nirina ZubirMenteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan dua sertifikat tanah milik keluarga Nirina Zubir di Kantor Kementerian ATR/BPN.
Baca lebih lajut »