Tim Hukum Undip Pendamping Mahasiswa PPDS Diminta Klarifikasi Kasus Bullying

Pendidikan Berita

Tim Hukum Undip Pendamping Mahasiswa PPDS Diminta Klarifikasi Kasus Bullying
BullyingPPDS UndipTim Hukum Undip
  • 📰 jpnncom
  • ⏱ Reading Time:
  • 45 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 38%
  • Publisher: 59%

Tim hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memberi pendampingan kepada sejumlah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang dipanggil polisi untuk dimintai keterangan dalam penyelidikan dugaan perundungan atau bullying di lembaga pendidikan itu.

jpnn.com - Tim hukum Universitas Diponegoro Semarang memberi pendampingan terhadap sejumlah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis .

Pendampingan diberikan lantaran sejumlah dokter yang menjadi mahasiswa PPDS Undip dipanggil polisi untuk dimintai keterangan dalam penyelidikan dugaan perundungan atau bullying yang dialami seorang mahasiswa di lembaga pendidikan itu. "Kepolisian menyampaikan surat pemanggilan dokter peserta PPDS melalui Rektor Undip. Rektor memerintahkan untuk segera dihadirkan," kata Ketua Tim Hukum Undip Semarang Kairul Anwar di Semarang, Minggu .

Baca Juga:Dia menyebut bahwa tim hukum memberikan pendampingan terhadap para dokter yang dimintai keterangan di Polda Jawa Tengah. Khairul memastikan Undip tidak akan mengintervensi serta terbuka terhadap investigasi dugaan perundungan di PPDS Fakultas Kesehatan tersebut.Baca Juga:Dia pun mengakui bahwa perundungan terjadi di PPDS Undip pada kurun waktu 2021 hingga 2022 dan sudah dijatuhkan sanksi terhadap pelakunya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jpnncom /  🏆 25. in İD

Bullying PPDS Undip Tim Hukum Undip Polisi Perundungan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

PPDS: Dokter PPDS Undip diduga bunuh diri karena perundungan dan beban kerja yang beratPPDS: Dokter PPDS Undip diduga bunuh diri karena perundungan dan beban kerja yang beratPengamat kesehatan dari lembaga kajian CISDI, Diah Saminarsih, menekankan agar kematian dokter Aulia Risma Lestari yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) tidak ditutup-tutupi dengan dalih apa pun.
Baca lebih lajut »

Menkes serius dorong dugaan perundungan PPDS Undip diproses hukumMenkes serius dorong dugaan perundungan PPDS Undip diproses hukumMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan serius mendorong kasus dugaan perundungan kasus dugaan perundungan di Universitas Diponegoro ...
Baca lebih lajut »

Menkes Tegaskan Serius Dorong Kasus Bullying Mahasiswi PPDS Undip Diproses HukumMenkes Tegaskan Serius Dorong Kasus Bullying Mahasiswi PPDS Undip Diproses HukumMenteri Kesehatan menyatakan serius mendorong kasus dugaan perundungan di Undip, Semarang, yang berujung pada bunuh diri seorang mahasiswi untuk diproses secara hukum.
Baca lebih lajut »

Kuasa Hukum Sebut Keluarga Mahasiswi PPDS Undip Pernah Sampaikan Dugaan Perundungan: Tak DitanggapiKuasa Hukum Sebut Keluarga Mahasiswi PPDS Undip Pernah Sampaikan Dugaan Perundungan: Tak DitanggapiKeluarga mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang pernah menyampaikan adanya dugaan perundungan kepada ketua program studi.
Baca lebih lajut »

Kuasa hukum: Laporan dugaan perundungan PPDS Undip tidak akan disetopKuasa hukum: Laporan dugaan perundungan PPDS Undip tidak akan disetopKuasa hukum keluarga almarhumah AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang, Misyal Achmad, mengatakan, kliennya tidak ...
Baca lebih lajut »

Kemendikbud Buat Tim Pencari Fakta Kasus Perundungan Mahasiswa PPDS UndipKemendikbud Buat Tim Pencari Fakta Kasus Perundungan Mahasiswa PPDS UndipKemendikbud Ristek menurunkan tim untuk mencari fakta dan memeriksa hasil investigasi Undip atas meninggalnya salah satu mahasiswa PPDS.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 13:33:59