Meski tidak mempertaruhkan gelar, pelatih Timnas Indonesia U-18 Fakhri Husaini menilai pertandingan melawan Myanmar tetap sengit.
Jakarta - Timnas Indonesia U-18 meladeni Myanmar pada perebutan tempat ketiga Piala AFF 2019. Meski tidak mempertaruhkan gelar, pelatih Garuda Muda Fakhri Husaini menilai pertandingan tersebut tetap sengit.
Pelatih Fakhri Husaini memprediksi, Myanmar tetap akan mempertahankan gaya permainan yang terdahulu pada laga nanti. Menurut Fakhri, lawan hanya mengubah sedikit strategi, namun secara keseluruhan gaya permainan dan militansinya sama. "Secara keseluruhan, lawan kami itu tetap dengan strategi menekannya, mereka bermain militan, organisasi pertahanannya juga bagus, bukan juga lawan yang mudah untuk dikalahkan," ujar Fakhri Husaini.
Berita video gol-gol yang tercipta pada laga Timnas Indonesia U-18 melawan Malaysia U-18 di Piala AFF U-18 2019, Sabtu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Piala AFF U-18: Timnas Indonesia vs Myanmar di Tempat KetigaTimnas Indonesia U-18 akan menghadapi Myanmar dalam duel perebutan tempat ketiga Piala AFF U-18 2019, Selasa (19/8).
Baca lebih lajut »
Timnas U-18 Indonesia Waspadai Lini Serang MyanmarIndonesia akan menghadapi Myanmar untuk perebutan tempat ketiga Piala AFF
Baca lebih lajut »
Timnas U-18 Hadapi Malaysia di Semifinal Piala AFF U-18 Sore IniBertepatan dengan HUT ke-74 kemerdekaan RI hari ini, Timnas Indonesia U-18 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-18 2019. Skuat Garuda Nusantara mencari kemenangan demi kado kemerdekaan.
Baca lebih lajut »
Jadwal Piala AFF Perebutan Tempat Ke-3, Timnas U-18 Vs MyanmarTimnas U-18 Indonesia berjumpa dengan Myanmar pada perebutan tempat ketiga Piala AFF U-18 2019.
Baca lebih lajut »
Fahkri Ungkap Penyebab Kekalahan Timnas U-18 Indonesia dari Malaysia'Mereka kurang sedikit bersabar dalam memanfaatkan peluang. Kami kehilangan banyak peluang, konsentrasi pemain juga mulai berkurang,' tutur Fakhri.
Baca lebih lajut »