Aparat Filipina dan Thailand berhasil menyelamatkan puluhan korban penipuan daring yang diduga menjadi korban perdagangan manusia dan perbudakan oleh sindikat internasional. Terduga korban berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara dan kawasan lain.
Aparat Filipina dan Thailand berhasil menyelamatkan korban sindikat kejahatan daring yang bekerja untuk perusahaan penipuan daring. Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kejadian tersebut yang terjadi di Filipina. Pada Kamis (13/2), Komisi Presiden untuk Pemberantasan Kejahatan Terorganisasi (PAOCC) Filipina melakukan penggerebekan di salah satu gedung di kawasan Pasay, Manila. Di sana ditemukan 30 warga Indonesia dan empat warga negara lain.
Atase Kepolisian RI di Manila turut serta dalam operasi tersebut, demikian pernyataan Direktorat Perlindungan WNI pada Kemenlu RI, Jumat (14/2/2025). Dalam pernyataan PAOCC, komisi menerima pengaduan dari salah satu WNI di gedung tersebut. WNI itu mengaku dipaksa bekerja menjadi penipu daring. Dari 34 korban, 13 mengaku kepada PAOCC mau mengadukan dua orang yang diduga bertanggung jawab pada tempat operasi penipuan.Thailand sendiri menerima sekitar 260 orang asing diduga korban perdagangan manusia dan perbudakan di pusat penipuan daring dari Myanmar. Militer Thailand mengumumkan akan memulangkan mereka ke negara masing-masing. Kantor berita Associated Press, Jumat (14/2/2025), melaporkan, ratusan terduga korban berasal dari 20 negara, kebanyakan adalah Etiopia, Kenya, Filipina, Malaysia, Pakistan, dan China. Ada pula warga negara Indonesia, Nepal, Taiwan, Uganda, Laos, Brasil, Burundi, Tanzania, Bangladesh, Kamboja, Sri Lanka, Nigeria, Ghana, dan India.Anggota Tentara Buddha Karen Demokratik (DKBA) bersiap memulangkan warga negara asing (kiri), yang diduga menjadi korban perdagangan manusia oleh sindikat penipuan, dari Kyauk Khet, Myawaddy, Negara Bagian Karen atau Kayin, Myanmar, pada 11 Februari 2025. Mereka dikirim melintasi perbatasan dari Kyauk Khet, Myawaddy, Negara Bagian Karen atau Kayin di Myanmar menuju Provinsi Tak di Thailand, pada Rabu (12/2/2025). ”Orang-orang yang diselamatkan akan menjalani pemeriksaan dan jika ditetapkan sebagai korban perdagangan manusia, akan memasuki proses perlindungan sambil menunggu untuk dipulangkan ke negara asal mereka,” bunyi pernyataan militer Thailand, Kamis. Tentara Buddha Karen Demokratik (DKBA) bertanggung jawab atas pembebasan pekerja di Kyauk Khet dan membawa mereka ke perbatasan. Junta militer Myanmar hanya menjalankan sedikit kendali atas wilayah perbatasan tempat minoritas etnis mendominasi.Menurut DKBA, mereka menemukan 260 orang itu ketika tentaranya mencari pekerja paksa di wilayah yang dikuasainya. ”Kami tidak tahu bagaimana mereka bisa sampai di sini. Kami terus mencari pekerja paksa dan kami akan mengirim mereka kembali,” kata Kepala Staf DKBA Mayor Saw San Aung. Kyauk Khet merupakan salah satu pusat penipuan yang muncul di seberang Sungai Moei pada 2019. Saat ini, kawasan ini masih dalam tahap pembangunan. Sekitar 50 kilometer dari Kyauk Khet, terletak Shwe Kokko yang merupakan kompleks penipuan paling terkenal. Seorang pejabat perbatasan Thailand yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan, kompleks itu dijalankan oleh seorang warga China dengan pekerja dari seluruh dunia. Kompleks itu sekarang menggunakan generator listrik untuk beroperasi setelah Thailand memutus listrik. Dalam upaya untuk mengekang penipuan, perjudian, dan penyelundupan narkoba, pihak berwenang dan kelompok-kelompok milisi di Myanmar dan Thailand merazia pusat-pusat usaha tersebut. Mereka melepaskan dan memulangkan orang-orang asing yang ada Namun, beberapa milisi etnis juga diyakini terlibat dalam kegiatan kriminal, termasuk perdagangan narkoba dan melindungi pusat panggilan operasi penipuan.Korban lain Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan, kemungkinan ada lebih banyak pekerja penipuan yang menunggu untuk dipulangkan dari Myanmar melalui Thailand. Akan tetapi, Thailand hanya akan menerima mereka yang siap untuk segera dipulangkan oleh negara asal mereka. ”Thailand tidak akan mendirikan tempat penampungan lain,” tutur Phumtham saat berkunjung ke Provinsi Sa Kaeo yang berbatasan dengan Kamboja. Dia menambahkan, Thailand juga perlu mengonfirmasi identitas mereka sebagai korban perdagangan manusia serta mendapatkan informasi yang membantu penyelidikan polisi. Sejauh ini, Thailand mempunyai sembilan kamp pengungsi di sepanjang perbatasan yang menampung lebih dari 100.000 orang. Sebagian besar pengungsi berasal dari etnis minoritas Karen di Myanmar.Terduga korban penipuan daring tengah menunggu untuk menyeberangi perbatasan ke Thailand guna dipulangkan, di Kyauk Khet, Myawaddy, Negara Bagian Karen atau Kayin, Myanmar, pada 12 Februari 2025.
PENIPUAN DARING KORBAN THAILAND FILIPINA PERDAGANGAN MANUSIA SINIKAT KEJAHATAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wapres Sara Duterte Dimakzulkan, Ini Sederet Pelanggaran yang MenjeratnyaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina resmi memakzulkan Wakil Presiden Filipina Sara Duterte.
Baca lebih lajut »
Bronto Skylift Beraksi: Selamatkan Korban Kebakaran di Glodok PlazaSembilan orang terjebak di lantai 7 Glodok Plaza saat kebakaran hebat terjadi. Bronto Skylift Damkar Jakarta berhasil mengevakuasi mereka dan memadamkan api. Artikel ini juga membahas kegunaan lain Bronto Skylift, seperti fasilitas untuk melihat Monas dan memasang tali tiang bendera.
Baca lebih lajut »
Apple Watch Bantu Selamatkan Nyawa Pria Korban Kecelakaan Mobil hingga Masuk KolamSebuah fitur di Apple Watch, yakni Crash Detection, lagi-lagi membantu menyelamatkan nyawa pria korban kecelakaan yang mobilnya hilang kendali dan masuk ke sebuah kolam renang rumah tetangga. Bagaimana ceritanya?
Baca lebih lajut »
Megawati: Selamatkan Anak Korban Perang Demi Masa Depan Peradaban DuniaPresiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan semua pihak mempunyai tanggung jawab untuk menjaga masa depan anak-anak.
Baca lebih lajut »
Megawati: Selamatkan anak korban perang demi peradaban duniaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan semua pihak mempunyai tanggung jawab untuk menjaga masa depan anak-anak di belahan dunia mana pun demi masa ...
Baca lebih lajut »
PMI Demo Kedubes Myanmar, Tuntut Selamatkan WNI Korban TPPOSBMI mendesak pemerintah Myanmar dan Indonesia segera mengambil tindakan konkret menyelamatkan pekerja migran yang menjadi korban TPPO.
Baca lebih lajut »