Tes PCR Metode Walk-through untuk Pengumpulan Sampel di Yokosuka Jepang via tribunnews
Pada saat jumlah rawat inap orang yang terinfeksi meningkat dari bidang medis, ada banyak suara yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat berkonsentrasi pada perawatan.
Sehingga kota akan mendirikan tempat pemeriksaan baru di tempat parkir"Pusat Medis Darurat Kota Yokosuka" minggu depan. Pengumpulan calon pasien dilakukan dengan metode yang disebut"metode walk-through," di mana perawat masuk ke kotak setinggi sekitar 2 meter dan hanya mengambil contoh sampel air liur, bagian hidung dan darah pasien dengan tangan yang bersarung tangan.Lalu mengumpulkan sampel orang yang berdatangan ingin di tes PCR itu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Datangkan 150 Ribu |em|Reagen |/em|PCR untuk Tes Covid-19 |Republika OnlinePemerintah tengah berupaya meningkatkan tes PCR Covid-19 secara real time.
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas Covid-19 Targetkan 10 Tes PCR per Hari |Republika OnlinePemerintah sudah mendatangkan 150 ribu reagen PCR.
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas Penanganan COVID-19 targetkan 10.000 tes PCR per hariGugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menargetkan untuk bisa melakukan pemeriksaan hingga 10.000 Polymerase Chain Reaction (PCR) per hari untuk ...
Baca lebih lajut »
Perusahaan Farmasi Siap Lakukan 8 Ribu Tes PCR dalam SebulanPerusahaan farmasi akan membantu pemerintah dalam meningkatkan tes PCR terhadap masyarakat yang terindikasi terpapar virus corona.
Baca lebih lajut »
Masih Bingung Rapid Test Corona atau Tes PCR, Ini Penjelasan AhliTes masif untuk deteksi virus corona dilakukan dengan rapid test dan PCR test. Simak penjelasan ahli tentang pentingnya kedua tes ini.
Baca lebih lajut »
Menristek: RI Segera Produksi Ventilator Portabel-Siapkan Alat Tes PCRMenristek Bambang Brodjonegoro mengatakan BPPT tengah mengembangkan ventilator portabel untuk keperluan penanganan COVID-19. Diharapkan, alat tersebut sudah diproduksi akhir bulan April 2020. Menristek VirusCorona
Baca lebih lajut »