Ketua Komisi X DPR RI Saiful Huda mengungkapkan, sekolah tatap muka 100 persen dilakukan karena telah terjadi kemunduran proses akademik atau learning loss.
Ilustrasi peserta didik yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah menengah atas . - Ketua Komisi X DPR RI Saiful Huda mengungkapkan, sekolah tatap muka 100 persen dilakukan karena secara kualitas maupun kuantitas di semua satuan sekolah telah terjadi kemunduran proses akademik atau learning loss.
Oleh karena itu, Komisi X DPR mengaku sejak November 2021 berdiskusi mencari solusi atas persoalan tersebut dengan Kemendikbud.
“Di mana orang tua siswa untuk kelas menengah bawah relatif sudah tidak sanggup lagi untuk menyelenggarakan pendidikan di rumahnya masing-masing,” ujar Saiful Huda. “Nah aspirasi orang tuanya ini tinggi sekali mencapai 80% yang berkehendak, berkeinginan supaya pembelajaran tatap muka ini bisa dilaksanakan langsung di sekolah,” tambah Saiful Huda.
Kemudian, lanjut Saiful Huda, turut dalam pertimbangan keputusan pembelajaran tatap muka 100 persen adalah hasil survei dari berbagai lembaga yang menyatakan literasi dan numerasi mengalami penurunan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jakarta Terapkan PTM 100 Persen di Tengah Omicron, Anggota DPR Minta Tes Covid-19 AcakBukan tanpa alasan, pelaksanaan random test disarankan mengingat Indonesia kini sudah terdeteksi varian baru Covid-19 yaitu varian Omicron.
Baca lebih lajut »
PTM 100 Persen Diterapkan di Jakarta Mulai Hari Ini, Anggota DPR Usul Tes COVID-19 AcakMeski kapasitas PTM sudah 100 persen, semua warga sekolah tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama bagi mereka yang belum divaksinasi.
Baca lebih lajut »
Belajar Tatap Muka Dimulai, Komisi IX DPR Minta Orangtua Tak Ragu Vaksinasi AnakVaksinasi sangat penting untuk keberlangsungan PTM. Dia menambahkan, vaksin bukan hanya kepada pendidik dan tenaga kependidikan saja (PTK). Namun juga orang tua dan murid.
Baca lebih lajut »
Komisi III DPR Dukung Polri Bentuk Direktorat Khusus Perempuan dan AnakSahroni juga meminta kepada seluruh jajaran kepolisian agar Direktorat ini betul-betul dimanfaatkan secara maksimal demi menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca lebih lajut »
Pembelajaran Tatap Muka 100% di Sekolah Dasar DKI Jakarta (2) |Republika OnlinePTM dibatasi selama 6 jam pelajaran perhari dengan menerapkan prokes ketat.
Baca lebih lajut »
Pembelajaran Tatap Muka 100% di Sekolah Dasar DKI Jakarta (1) |Republika OnlinePTM dibatasi selama 6 jam pelajaran perhari dengan menerapkan prokes ketat.
Baca lebih lajut »