Menurut Ristadi, perusahaan-perusahaan mebel tersebut berbasis pemodal lokal dan berorientasi untuk pasar lokal.
"Sejauh ini kalah saing dengan perusahaan mebel besar dalam negeri bukan dari luar. Soal serbuan rotan plastik, iya, tapi tidak terlalu ekspansif. Karena selera masyarakat Indonesia soal mebel masih tak tergantikan dengan kayu orisinal," katanya.
Hanya saja, imbuh dia, hadirnya pemain baru yang lebih besar, tak menjamin pekerja yang sebelumnya kena PHK bisa mendapat peluang bekerja di perusahaan yang lebih besar tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Teten Masduki Sebut Narasi Custom Tambah Keunikan dan Harga ProdukMenurut MenKopUKM Teten Masduki, harga produk custom umumnya lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal.
Baca lebih lajut »
Hendak Tawuran, 20 Pelajar di Bogor Menangis Massal Bertemu Orang Tua di Kantor PolisiSebanyak 20 pelajar menangis massal di depan orang tua mereka di kantor polisi. Mereka ditangkap setelah hendak tawuran. - Halaman 1
Baca lebih lajut »
Ikuti Bendahara, 5 Pengurus-Bacaleg Perempuan NasDem NTB Mundur MassalKeputusan mundur Diyah sebagai pengurus dan bakal calon anggota legislatif turut diikuti oleh 'gerbongnya' di pengurus teras DPW Partai NasDem NTB.
Baca lebih lajut »
DPD PDI Perjuangan Kalbar gelar sunatan massal di SenakinSekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalimantan Barat(Kalbar) Karolin Margret Natasa membuka secara resmi ...
Baca lebih lajut »
Spotify Bakal Naikkan Biaya Langganan Premium Usai PHKSpotify berencana menaikkan biaya langganan untuk pelanggan premium di AS. Momen ini sudah lama ditunggu-tunggu perusahaan untuk mendorong keuntungan.
Baca lebih lajut »
Kerusuhan Pecah di India Buntut 2 Wanita Diarak Bugil-Diperkosa MassalKerusuhan terjadi saat ribuan orang, terutama wanita, menggelar unjuk rasa dengan memblokir ruas jalanan dan melakukan aksi bakar ban.
Baca lebih lajut »