Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Stunting Berita

Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
Prevalensi StuntingTyas FatoniTP PKK Sumsel
  • 📰 jpnncom
  • ⏱ Reading Time:
  • 11 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 59%

JPNN.com : Sejumlah hal disampaikan Pj Ketua TP PKK Sumsel Tyas Fatoni saat menerima audiensi Kepala BKKBN Sumsel Mediheryanto di Griya Agung

jpnn.com, PALEMBANG - Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Sumatera Selatan Tyas Fatoni berkomitmen menurunkan pravelansi stunting di daerah tersebut.

“Untuk dorongan dan kolaborasi TP PKK Sumsel terhadap kegiatan Tim Pendamping Keluarga ini akan ditindaklanjuti dengan mengajak Ketua TP PKK kabupaten atau kota,” kata Tyas dalam keterangan resminya, Jumat .

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jpnncom /  🏆 25. in İD

Prevalensi Stunting Tyas Fatoni TP PKK Sumsel Pemprov Sumsel BKKBN Palembang

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Heboh Video Penggerebekan Raffi Ahmad Karena Kasus Pencucian Uang: Itu Gue di PrankHeboh Video Penggerebekan Raffi Ahmad Karena Kasus Pencucian Uang: Itu Gue di PrankTyas bercerita, saat itu tengah membutuhkan uang untuk biaya pengobatan sang ibunda yang dirawat di rumah sakit. Sebagai informasi, ibunda Tyas, Hedy Elias meninggal dunia pada bulan Mei tahun 2023. Sebelum meninggal, Hedy Elias sempat dirawat di rumah sakit selama 49 hari. Tyas ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda. Tyas pun mencoba berbicara kepada pasangan suami istri itu. Saat itu, Nagita dan Raffi mengulurkan tangan dan memberi bantuan kepada Tyas. Pasangan suami istri tersebut dengan suka rela memberi bantuan dan meminta Tyas untuk menjual tas itu ke orang lain. Tyas merasa sangat bersyukur dan senang sampai menitikan air mata. Ia berterima kasih kepada Raffi dan Nagita
Baca lebih lajut »

Tanggapi Cuti Melahirkan bagi Suami, Kepala BKKBN Sebut Idealnya Selama Tiga Minggu, Begini Penjelasan IlmiahnyaTanggapi Cuti Melahirkan bagi Suami, Kepala BKKBN Sebut Idealnya Selama Tiga Minggu, Begini Penjelasan IlmiahnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan keterangan itu saat ditemui di Kantor BKKBN pada hari Selasa (2/4) di Jakarta.
Baca lebih lajut »

500 Ribu Perceraian Terjadi Setiap Tahun, Kepala BKKBN Beberkan Pentingnya Hamil di Usia Ideal500 Ribu Perceraian Terjadi Setiap Tahun, Kepala BKKBN Beberkan Pentingnya Hamil di Usia IdealAda orang yang begitu 35 tahun jantungnya sudah agak nggak beres. Maka, kalau usia sudah 35 tahun, jantungnya harus dicek dulu.
Baca lebih lajut »

Dianggap Melarang Masyarakat Hamil di Atas Usia 35, Kepala BKKBN Dokter Hasto Angkat BicaraDianggap Melarang Masyarakat Hamil di Atas Usia 35, Kepala BKKBN Dokter Hasto Angkat BicaraSebagian orang merasa bahwa pernyataan Kepala BKKBN ini cenderung membatasi atau melarang masyarakat untuk hamil. Begini pernyataan dokter Hasto Wardoyo.
Baca lebih lajut »

Kepala BKKBN Pastikan PPKBD Sebagai Tulang Punggung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan StuntingKepala BKKBN Pastikan PPKBD Sebagai Tulang Punggung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan StuntingSaat ini BKKBN menerapkan sistem informasi yang lebih kekinian dan akuntabel yaitu aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA).
Baca lebih lajut »

Netizen Berang Soal Batas Hamil Usia 35 Tahun, Begini Penjelasan Lengkap Kepala BKKBNNetizen Berang Soal Batas Hamil Usia 35 Tahun, Begini Penjelasan Lengkap Kepala BKKBNPernyataan Hasto Wardoyo: Usia 35 Tahun adalah Batas Maksimal Hamil
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 03:28:46