Pernah dengar terapi air dari Jepang? Berikut manfaat dan bahaya yang mungkin akan ditimbulkan dari terapi air ini.
, metode terapi air dari Jepang ini mengharuskan Anda untuk minum air putih dengan suhu ruang atau air hangat.Air dingin tidak direkomendasikan jika Anda ingin mencoba terapi air dari Jepang ini karena dinilai akan berbahaya bagi pencernaan.
Selanjutnya diharuskan untuk minum lagi sekitar 4 hingga 5 kali setelah menggosok gigi dan 45 menit sebelum sarapan. Ketika makan, diharuskan untuk selesai dalam 15 menit dan menunggu minimal 2 jam sebelum makan lagi atau meminum sesuatu.Konstipasi: 10 hari
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ikan Sidat Pernah Rasakan Manisnya Masuk Pasar JepangEkspor ikan sidat saat itu diberangkatkan Dirjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Agus Suherman. Ada pula, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Perdana, dan dari pabrik PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk, Banyuwangi. “Memang untuk sidat ini pernah ekspor tahun 2019 lalu sebelum pandemi,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Alief Rachman Kartiono.
Baca lebih lajut »
20 Daftar Darurat Kesehatan yang Pernah Ditetapkan WHO, dari Ebola hingga Cacar MonyetCacar monyet ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. WHO juga pernah menetapkan sejumlah kondisi termasuk krisis, bencana, dan wabah penyakit.
Baca lebih lajut »
Kunker Jokowi ke Asia Timur Pekan Ini: China, Jepang dan KorselPresiden Jokowi bakal melakukan kunjungan kerja ke negara-negara Asia Timur. Tiga negara yang bakal dikunjungi Jokowi yaitu China, Jepang dan Korsel.
Baca lebih lajut »
Gunung Sakurajima di Jepang Meletus, Penduduk Dua Kota DievakuasiGunung Sakurajima di Jepang meletus pada Minggu (24/7/2022) malam. Penduduk dua kota dievakuasi akibat erupsi tersebut.
Baca lebih lajut »
Erupsi Gunung Berapi Sakurajima, Warga Jepang MengungsiLaporan Badan Meteorologi Jepang menyebut dalam erupsi pada Minggu (24/7), Gunung Sakurajima memuntahkan gumpalan abu raksasa sejauh 2,5 kilometer dari kawah.
Baca lebih lajut »