Tenun Ulos Berkualitas Tinggi dengan Pewarna Alami Kembali Hidup

Kesejahteraan Berita

Tenun Ulos Berkualitas Tinggi dengan Pewarna Alami Kembali Hidup
Tenun UlosPewarna AlamiBenang Katun
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 94 sec. here
  • 12 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 72%
  • Publisher: 70%

Kembali ke tradisi nenek moyang, para petenun di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, menggunakan kembali benang katun dan pewarna alami dalam menciptakan kain ulos berkualitas tinggi.

Kamsia Butar-Butar, seorang petenun berusia 51 tahun dari Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba , Sumatera Utara , memamerkan keterampilannya dalam menenun kain ulos Ragihuting di stan Jabu Bonang di acara Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1H2O) di Balige, Kabupaten Toba , Sumatera Utara , pada hari Sabtu, 2 Maret 2024. Jemari-nya cekatan bergerak di antara benang katun yang diwarnai dari berbagai bahan tanaman, menciptakan pola dan motif yang khas.

Di stan permanen berkonsep rumah adat Batak itu juga dipajang berbagai ulos dengan pewarna alami dengan harga berkisar dari Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Kamsia, seperti para petenun lainnya di Desa Meat, kembali menggunakan benang katun dan pewarna alami setelah menjadi mitra Jabu Bonang. Komunitas ini melakukan edukasi dan pelatihan bagi para petenun agar mereka kembali memproduksi ulos berkualitas tinggi dengan bahan-bahan tradisional. Sebelumnya, Kamsia, seperti banyak petenun lainnya, telah beralih ke benang poliester dan pewarna sintetis karena harganya lebih murah dan proses pembuatan lebih cepat. Namun, proses pewarnaan alami ini memberikan pengalaman batin yang mendalam bagi Kamsia. Ia merasakan kembali proses yang pernah dilakukan neneknya saat ia masih kecil, ketika semua ulos menggunakan pewarna alami. Ia mengingat kembali warna-warna kain tradisional Batak yang didominasi warna indigo, yang dibuat dari tanaman indigofera yang banyak tumbuh di kawasan Danau Toba.Proses pewarnaan alami ini memang memakan waktu beberapa hari, bahkan lebih lama untuk warna yang lebih rumit karena membutuhkan pencampuran beberapa bahan. Namun, hasilnya sangat berharga. Harga ulos dengan benang katun 100 persen dan pewarna alami bisa meningkat tiga kali lipat. Ulos Ragihuting yang ditenun oleh Kamsia dijual Rp 3 juta di tingkat petenun. Untuk motif yang lebih rumit, seperti ulos Tumtuman, harganya Rp 5 juta sampai Rp 6 juta per lembar. Kembalinya tren penggunaan pewarna alami ini juga didukung oleh industri mode dan kolektor kain di Jakarta. Jabu Bonang, sebagai manajer proyek, berperan penting dalam menghubungkan para petenun di kawasan Danau Toba dengan pasar yang lebih luas. Mereka melakukan pelatihan dan edukasi kepada para petenun agar mereka dapat menghasilkan ulos berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Tenun Ulos Pewarna Alami Benang Katun Jabu Bonang Kabupaten Toba Sumatera Utara Tradisi Kualitas Ekonomi

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Naomi Osaka Kembali Beraksi di Auckland, Berjuang untuk Kembali ke PuncakNaomi Osaka Kembali Beraksi di Auckland, Berjuang untuk Kembali ke PuncakNaomi Osaka kembali ke turnamen WTA Auckland untuk pertama kalinya setelah 7 tahun. Hal ini terjadi setelah Osaka berjuang untuk bangkit dari gangguan kesehatan mental dan melahirkan anak pertamanya.
Baca lebih lajut »

David Alaba Berlatih Kembali, Siap Kembali di JanuariDavid Alaba Berlatih Kembali, Siap Kembali di JanuariPemain Real Madrid, David Alaba, kembali berlatih setelah absen akibat cedera ACL. Ia diperkirakan akan kembali bermain sekitar 20 Januari 2024.
Baca lebih lajut »

Nurul Qomar Kembali Dirawat, Berjuang Melawan Kembali KankerNurul Qomar Kembali Dirawat, Berjuang Melawan Kembali KankerNurul Qomar kembali dirawat di rumah sakit karena kanker yang dideritanya beberapa tahun lalu muncul kembali. Qomar telah berjuang melawan kanker usus stadium 4C sejak tahun 2021, menjalani pengobatan, kemoterapi, dan operasi besar. Meskipun kondisinya terancam, Qomar tetap bersemangat dan menggunakan waktu ini untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
Baca lebih lajut »

TikTok Kembali Beroperasi di AS setelah Larangan Sementara, Disambut Pesan Selamat Datang KembaliTikTok Kembali Beroperasi di AS setelah Larangan Sementara, Disambut Pesan Selamat Datang KembaliTikTok memulihkan layanannya di AS setelah sempat ditutup selama setengah hari, menyusul kejelasan dari Presiden Terpilih Donald Trump terkait regulasi.
Baca lebih lajut »

Persib Bandung Kembali Latihan, Zalnando Bertukar, dan Jadwal Berat MenantiPersib Bandung Kembali Latihan, Zalnando Bertukar, dan Jadwal Berat MenantiPersib Bandung kembali berlatih setelah libur, menyambut kembali Zalnando dan menghadapi jadwal berat di bulan Januari.
Baca lebih lajut »

Natal dan Tahun Baru, Menghadiahi Diri dengan Selembar Kain UlosNatal dan Tahun Baru, Menghadiahi Diri dengan Selembar Kain UlosSetelah bekerja satu tahun, masyarakat Batak menghadiahi diri, minimal dengan satu lembar kain ulos. Itu kebanggaan dan rasa syukur atas perjalanan selama setahun.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 11:18:26