Mungkin Anda tidak mengira jika pria bernama Eduardo Cruz ini adalah seorang penjual perhiasan, bagaimana tidak, sekilas penampilannya seperti seorang diplomat. Mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih lengkap dengan jas hitam di bawah suhu 40C.
"Banyak dari medali-medali tersebut dilelang saat dunia dilanda"demam tahun 1990-an" atau tergila-gila dengan benda karya seni. Para veteran perang kerap menjual medali mereka hanya untuk bertahan hidup.
Harga tertinggi untuk medali Soviet biasanya ditawarkan oleh para kolektor dari AS, China, dan Eropa. "Ia mengalami luka serius tertembak selama serangan pada tanggal 23 Agustus 1942. Diagnosisnya berupa luka tembak pada kedua pipi - peluru menembus lurus - dengan rahang patah. Operasi pada lidah dan kehilangan gigi setelah terluka," sebut data itu.Setelah Smirnov terluka, ia dirawat hampir setahun di rumah sakit. Para dokter menyatukan rahangnya kembali dari serpihan demi serpihan.Meski menderita luka serius di kepalanya, ia kembali bekerja, mengurus ternaknya.
Lebih dari 30 tahun kemudian, di Guadalajara, Meksiko, penjual perhiasan Eduardo Cruz, yang membeli medali itu di sebuah tempat lelang di California, membungkusnya secara hati-hati dengan bungkus gelembung.Cruz mencari kerabat Alexander Smirnov selama tiga bulan. Namun meski telah menemukan keluarganya, pengembalian medali itu tidak mudah.
Jika tidak bisa menemui keluarga sang prajurit, atau kerabatnya menolak mengambil lagi medali itu, Cruz akan menyerahkannya ke museum. Pria asal Meksiko itu menempatkan medali itu di dalam kotak, untuk disampaikan kepada kantor konsulat Rusa di Guadalajara. Medali akan dikirim ke Moskow lewat pos diplomatik, dan kemudian diteruskan oleh kantor pos Rusia."Apa di Rusia sedang musim dingin? Bisakah kamu berjalan ke kuburan dan tidak membeku?" tanya Cruz yang belum pernah melihat salju selama hidupnya.Cruz membungkus medali itu dalam kotak tertutup dan menyerahkannya kepada seorang diplomat Rusia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Biaya-biaya Membengkak Akibat Perang Tarif AS-ChinaBiaya tampaknya meningkat di Amerika akibat perang tarif yang dilancarkan Presiden Donald Trump terhadap China. Petani menderita akibat penjualan ke China yang berkurang dan konsumen Amerika membayar
Baca lebih lajut »
China Suarakan Nasionalisme Seputar Isu Perang DagangPartai Komunis China yang berkuasa mengambil pendekatan lebih agresif, dan memproyeksikan stabilitas dan memicu sentimen nasional.\r\n “Kalau Anda mau berunding, pintu terbuka,” kata presenter Kang Hui
Baca lebih lajut »
Komandan Militer Iran Disebut Minta Milisi Irak Siap PerangMilisi Houthi menjadi salah satu 'perpanjangan tangan' Iran di Timur Tengah. Mereka mendapat pasokan senjata dari Iran untuk memberontak terhadap pemerintah dan menyerang sekutu Yaman, Arab Saudi. CNNIndonesia
Baca lebih lajut »
Kebuntuan Perundingan Amerika dengan Iran Ingatkan Hantu Perang IrakPresiden AS Donald Trump hari Kamis berbicara dengan Presiden Swiss Ueli Maurer di Gedung Putih dalam pertemuan tertutup, yang diyakini oleh banyak orang terkait dengan meningkatnya ketegangan antara
Baca lebih lajut »
Pejabat AS, Jubir Taliban Terlibat 'Perang Twitter'Pejabat militer Amerika dan Taliban saling tuduh bahwa pihak lainnya berusaha menggagalkan usaha perdamaian di Afghanistan. Konflik antara kedua pihak yang bermusuhan itu lewat Twitter terjadi ketik
Baca lebih lajut »
Dituding Gemar Pamer, Inul Daratista Beri Jawaban MenohokInul Daratista kembali terlibat perang komentar dengan warganet.
Baca lebih lajut »
Menlu Zarif Tegaskan Iran Tidak Menginginkan Perang
Baca lebih lajut »
Kapal Perang Terbesar Australia Tiba di JakartaKapal perang Angkatan Laut Australia dari kelas Canberra, HMAS Canberra (LHD-02), kapal perang terbesar negara benua itu, tiba di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca lebih lajut »
Trump: Perang Dagang Berakhir, AS Menang!
Baca lebih lajut »