Komnas HAM temukan sejumlah jeriken berisi bensin di lokasi pembakaran belasan rumah di Dogiyai, Papua. Aksi teror itu diduga telah direncanakan.
Selain itu, Komnas HAM juga menemukan adanya pola pembakaran yang hampir sama dengan dua aksi pembakaran pada 2019 di Dogiyai.
Terkait hal itu, Komnas HAM mendesak Polda Papua untuk segera mengungkap pelaku dan dalang di balik aksi tersebut.”Kami mendorong Polres Dogiyai yang didukung Polda Papua untuk mendalami fakta-fakta pembakaran serta kesaksian dari warga. Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten Dogiyai membangun kembali fasilitas masyarakat yang dibakar para pelaku,” ucap Frits.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Komnas HAM: Pembakaran Rumah di Dogiyai Telah DirencanakanKomnas HAM mengungkap adanya unsur perencanaan dari peristiwa pembakaran rumah di Kabupaten Dogiyai, Papua, pekan lalu. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Lakers pilih Darvin Ham sebagai juru taktik anyarLos Angeles Lakers dikabarkan telah menjatuhkan pilihan kepada asisten pelatih Milwaukee Bucks Darvin Ham untuk mengemban tugas sebagai pelatih kepala baru ...
Baca lebih lajut »
Los Angeles Lakers Tunjuk Darvin Ham Sebagai Pelatih Baru, Lebron James Sambut HangatLos Angeles Lakers dikabarkan telah menjatuhkan pilihan kepada asisten pelatih Milwaukee Bucks Darvin Ham untuk mengemban tugas sebagai pelatih kepala baru tim.
Baca lebih lajut »
Tiongkok-Komisi HAM PBB Sepakat Gelar Pertemunan TahunanTiongkok dan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat mengadakan pertemuan rutin tahunan antarpejabat senior.
Baca lebih lajut »
Komisioner HAM PBB Desak China Tinjau Kebijakan Kontra TerorismeKomisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) Michelle Bachelet mendesak China untuk meninjau kembali kebijakan kontra terorismenya, agar mematuhi standar HAM internasional.
Baca lebih lajut »
Utusan HAM PBB Tepis Kritik soal Kunjungan Kontroversial ke ChinaBachelet mendapat kecaman dari kelompok-kelompok HAM dan warga Uighur di luar negeri, yang mengatakan dia telah tersandung dalam tur propaganda Partai Komunis selama...
Baca lebih lajut »