Kisah ini memberikan pelajaran mendalam tentang pentingnya melibatkan Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan
Kisah tentang asal-usul munculnya kata ' Insya Allah ' sering menjadi perbincangan menarik, terutama bagi umat Islam . Ungkapan yang berarti 'jika Allah menghendaki' ini memiliki sejarah yang sangat mendalam dalam syariat Islam , sebagaimana dijelaskan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam salah satu ceramahnya.
'Rasulullah waktu itu sangat yakin, karena beliau sering dibimbing oleh Malaikat Jibril. Namun, malam itu Jibril tidak datang. Nabi menunggu, tetapi wahyu tidak kunjung turun,' ujar Gus Baha. Artinya: 'Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,’'
. Rasulullah SAW sendiri menjadikan peristiwa ini sebagai momen untuk mengajarkan umat Islam agar selalu mengingat kekuasaan Allah. Selain itu, Gus Baha mengingatkan bahwa ungkapan 'Insya Allah' tidak hanya sebuah kata yang diucapkan, tetapi harus disertai dengan niat yang tulus. 'Mengucapkan Insya Allah harus serius, bukan sekadar basa-basi untuk menghindari tanggung jawab,' tegasnya.
Melalui ceramahnya, Gus Baha menekankan bahwa kisah ini bukan hanya sejarah, tetapi juga pelajaran untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan kuasa Allah.
Berita Islami Insya Allah Rasulullah Gus Baha KH Ahmad Bahauddin Nursalim Malaikat Jibril
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sedekah Terbaik: 6 Jenis yang Dicintai Allah dan RasulullahArtikel ini membahas tentang sedekah dalam Islam, khususnya 6 jenis sedekah terbaik yang dicintai oleh Allah dan Rasulullah SAW.
Baca lebih lajut »
Tatkala Kaki Manusia Tak Bisa Bergeser Sedikitpun di Hari Kiamat sebelum Jawab 5 Pertanyaan IniKaki manusia saat itu tidak bisa bergerak sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan ini di hari kiamat.
Baca lebih lajut »
Tatkala Festival Ulat Sagu, Kampung Yoboi Ramai PengunjungFestival Ulat Sagu di Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua menarik banyak pengunjung. Selama festival (21-23 November 2024), pengunjung menikmati ulat sagu sebagai sumber protein dan merayakan pesta besar bersama warga setempat. Kampung Yoboi dapat dijangkau dengan perahu dari Dermaga Yahim dan di sepanjang jalan menuju kampung, warga menjajakan ulat sagu mentah maupun bakar. Ada juga berbagai kuliner sagu lainnya seperti papeda, sinole, dan produk olahan sagu.
Baca lebih lajut »
Tatkala Abah Guru Sekumpul Menolak Hadiah dari Santri walau Hanya Setandan Pisang, Ada Apa?Setibanya di rumah Abah Guru Sekumpul, sang murid dengan penuh rasa hormat menyerahkan buah pisang yang ia bawa. Namun, dengan lembut dan sopan, Abah Guru menolak pemberian itu.
Baca lebih lajut »
Tatkala Santri Tak Menyadari Kedatangan Nabi Khidir yang Menyamar, Kisah Karomah Mbah Hamid PasuruanSituasi semakin menarik saat waktu dzuhur tiba, dan Nabi Khidir AS yang dijanjikan oleh Mbah Hamid belum juga terlihat. Jemaah yang mulai merasa bingung bertanya-tanya mengenai ketidakhadiran sosok yang mereka harapkan. Salah seorang jemaah, yang merasa heran dengan situasi ini, akhirnya bertanya kepada Mbah Hamid.
Baca lebih lajut »
Tatkala Sunan Kalijaga Nekat Curi Tongkat Sunan Bonang, Kisah WalisongoSalah satu cerita walisongo yang masyhur di masyarakat adalah kisah Sunan Kalijaga yang sering mengambil hasil pajak bumi untuk dibagikan ke masyarakat. Kemudian Sunan Kalijaga juga pernah ingin mencuri tongkat Sunan Bonang yang menjadi jalan dia diangkat sebagai muridnya. Simak kisahnya.
Baca lebih lajut »