Target Bebas TBC pada 2030, Dokter Ingatkan Pelacakan seperti Covid-19

Indonesia Berita Berita

Target Bebas TBC pada 2030, Dokter Ingatkan Pelacakan seperti Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 25 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 63%

Target Bebas TBC pada 2030, Dokter Ingatkan Pelacakan seperti Covid-19 TempoGaya

TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti negara-negara lain, hingga saat ini Indonesia masih berusaha untuk mencapai target bebas tuberkulosis pada 2030. Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia , Rina Triasih, mengatakan penyebaran TBC perlu dilacak seperti COVID-19. Menurutnya, TBC lebih mengkhawatirkan mengingat gejala penderita tidak akan muncul dalam waktu singkat seperti COVID-19 yang dapat dideteksi hanya dalam hitungan hari dan paling lama dua minggu.

Artinya, masih ada 54 persen kasus ini yang hilang, tidak terdeteksi,” jelasnya.Jangan sepelekanKabar baiknya, Rina menyebut pada 2022 kasus hilang tersebut telah menurun hingga tersisa 25 persen. Meski begitu, kasus TBC pada anak di 2022 melonjak hingga 88.000 kasus.“Apakah pelonjakan ini akibat pandemi, mereka banyak di rumah jadi tidak berobat, bisa jadi daya tahan anak-anak yang semakin rendah atau memang tracing-nya yang semakin gencar? Ini masih harus dievaluasi,” imbuhnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Cegah Dokter Gaib, Kemenkes Wajibkan Dokter Praktek Mandiri Akreditasi Via SatuSehatCegah Dokter Gaib, Kemenkes Wajibkan Dokter Praktek Mandiri Akreditasi Via SatuSehatKEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mewajibkan seluruh dokter praktek mandiri untuk melakukan akreditasi melalui platform SatuSehat guna membenahi data dokter di Indonesia.
Baca lebih lajut »

Waduh, Pekerja Rentan Terkena TBCWaduh, Pekerja Rentan Terkena TBCPara pekerja lebih berisiko terkena TBC. Hal itu diungkapkan perwakilan dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dwi Sutanto. Dia membeberkan alasan para pekerja lebih berisiko terkena TBC. Menurutnya, bagian tubuh manusia yang paling sering terkena TBC adalah paru-paru.
Baca lebih lajut »

Ruwetnya Dokter Mau Praktik, Sekelas Menkes Saja 'Curhat' Tak Bisa Teken IzinRuwetnya Dokter Mau Praktik, Sekelas Menkes Saja 'Curhat' Tak Bisa Teken IzinMenkes curhat soal ruwetnya perizinan praktik dokter. Ia meyakini ini menjadi salah satu minimnya jumlah dokter dan dokter spesialis di Indonesia.
Baca lebih lajut »

Edukasi Masyarakat, KOPI-TB Tala Gelar AcaraEdukasi Masyarakat, KOPI-TB Tala Gelar AcaraSenam pagi bersama masyarakat dan petugas kesehatan mengawali Puncak Peringatan Hari TBC Sedunia Tahun 2023.
Baca lebih lajut »

Lebih Berbahaya, IDAI ingatkan TBC Harus Dilacak seperti Covid-19 |Republika OnlineLebih Berbahaya, IDAI ingatkan TBC Harus Dilacak seperti Covid-19 |Republika OnlineIDAI sebut gejala TBC bisa berlangsung hingga dua pekan
Baca lebih lajut »

RUU Kesehatan, IDI: Adaptasi Dokter WNI Lulusan Luar Negeri Perlu DiaturRUU Kesehatan, IDI: Adaptasi Dokter WNI Lulusan Luar Negeri Perlu DiaturIKATAN Dokter Indonesia (IDI) menilai dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan perlu adanya aturan baru untuk Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri agar dengan mudah beradaptasi di Indonesia.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 17:25:39