SKK Migas mengungkap tantangan besar dalam meningkatkan produksi migas dalam negeri, di antaranya keterbatasan eksplorasi di perairan dalam dan kebutuhan teknologi baru untuk meningkatkan tingkat pemulihan lapangan migas. SKK Migas berfokus pada dua hal utama untuk mengatasi tantangan ini: mempromosikan teknologi baru dan meningkatkan daya tarik investasi di sektor migas.
SKK Migas telah mengungkap tantangan besar dalam meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Sekretaris SKK Migas, Lucky A. Yusgiantoro, menyatakan bahwa kebutuhan energi untuk industri dan masyarakat Indonesia setidaknya 50% bergantung pada migas, sementara 40% dari kebutuhan minyak mentah dipenuhi melalui impor. Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan produksi migas dalam negeri.
\Lucky menjelaskan bahwa SKK Migas memiliki tugas krusial untuk mendorong produksi migas, namun dihadapkan dengan berbagai tantangan. Di satu sisi, terdapat banyak lapangan migas (mature field) yang telah mencapai puncak produksinya, terutama di sisi barat Indonesia. Di sisi lain, eksplorasi di perairan dalam, terutama di sisi timur Indonesia, mengalami kesulitan. Selain itu, untuk meningkatkan tingkat pemulihan lapangan migas di sisi barat, dibutuhkan teknologi baru yang memerlukan investasi besar. \Untuk mengatasi tantangan ini, SKK Migas berfokus pada dua hal utama. Pertama, mempromosikan penggunaan teknologi baru untuk eksplorasi dan produksi migas. Kedua, meningkatkan daya tarik investasi di sektor migas Indonesia. Salah satu cara untuk menarik investor adalah dengan menciptakan data dan informasi yang kredibel dan terpercaya. Data yang akurat dapat membantu mengurangi risiko bagi investor dan mendorong mereka untuk berinvestasi di Indonesia. SKK Migas juga mendorong kebijakan fiskal yang menarik bagi investor migas. \SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah berkomitmen untuk mencapai target produksi 650 ribu barel per hari. Komitmen ini didukung oleh temuan cadangan migas baru di Wilayah Kerja (WK) PHE Jambi Merang dan penerapan teknologi lanjutan (EOR) dari ExxonMobil. Persetujuan Work Program and Budget (WP&B) 2025 juga telah dibuat untuk memastikan tercapainya target produksi ini.
SKK Migas Produksi Migas Tantangan Investasi Teknologi Eksplorasi Mature Field
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bahlil Minta Dirjen Migas Baru Lelang 60 Wilayah Migas, Tuntas 2027Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta Dirjen Migas baru melelang 60 WK Migas di tahun 2027
Baca lebih lajut »
Wakil Ketua DPR Sugeng Suparwoto: Penggeledahan Ditjen Migas bagian dari pembenahan tata kelola migasWakil Ketua Komisi XII DPR Sugeng Suparwoto merespon penggeledahan Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap Kantor Ditjen Migas. Sugeng menyatakan penggeledahan tersebut merupakan bagian dari pembenahan tata kelola migas dalam negeri dan kemungkinan terkait penyimpangan dalam pengadaan BBM, baik crude maupun BBM.
Baca lebih lajut »
Dirjen Migas Achmad Muchtasyar Dinonaktifkan, Ini Kata Wamen ESDMMenteri ESDM Bahlil Lahadalia resmi menonaktifkan Achmad Muchtasyar dari jabatannya sebagai Direktur Jendral Migas (Dirjen Migas).
Baca lebih lajut »
Tiba-Tiba Bahlil Nonaktifkan Dirjen Migas Achmad Muchtasyar, Ada Apa?Menteri ESDM Bahlil Lahadalia resmi menonaktifkan Achmad Muchtasyar dari jabatannya sebagai Direktur Jendral Migas (Dirjen Migas).
Baca lebih lajut »
Kementerian Perhubungan Tingkatkan Kualitas SDM Transportasi Melalui FGD SKKKementerian Perhubungan terus berupaya meningkatkan kualitas SDM di sektor transportasi melalui penguatan standar kompetensi kerja (SKK). Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) SKK Transportasi & Logistik di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Rencanakan Lelang 60 Wilayah Kerja Migas untuk Genjot Produksi Minyak Dalam NegeriMenteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana pemerintah untuk melelang 60 wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri dalam kurun waktu 2025 hingga 2028. Lelang ini bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak bumi dan melibatkan investor baru dalam sektor migas Indonesia.
Baca lebih lajut »