laba bersih Provident Investasi Bersama (PALM) tahun 2022 turun 86% menjadi Rp 239,58 miliar merosot jauh dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,77 triliun
Jakarta, CNBC Indonesia
- Emiten Grup Saratoga PT Provident Investasi Bersama Tbk. mencatatkan pendapatan laba yang jeblok sepanjang tahun 2022. Perusahaan investasi ini menutup tahun 2022 dengan laba bersih sebesar Rp239.582.948.000 merosot jauh dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.767.417.878.000 Perusahaan bahkan tidak mencatatkan pendapatan pada tahun buku 2022, karena telah akan mengganti sektor bisnis dari perkebunan kelapa sawit menjadi investasi. Pada tahun 2021, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp316.685.911.000. Sementara itu, beban pokok pendapatan juga nihil, sementara tahun 2021 sebesar Rp166.543.281.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Laba Emiten Hary Tanoe (MSIN) Merosot saat Pendapatan Naik pada 2022MNC Digital Entertainment (MSIN) mencetak laba bersih Rp339,77 miliar sepanjang 2022, menurun 14,75 persen dari Rp398,56 miliar pada 2021.
Baca lebih lajut »
Bank Jateng Cetak Laba Rp1,82 Triliun, Tumbuh Dobel Digit Sepanjang 2022Kinerja laba Bank Jateng juga diikuti oleh kenaikan pendapatan bunga yang naik 5 persen menjadi Rp6,86 triliun.
Baca lebih lajut »
Laba Emiten Low Tuck Kwong Anjlok 48% Tahun 2022Emiten tambang milik Lpw Tuck Kwong Samindo Resources (MYOH), mencatatkan penurunan laba bersih hingga 48% menjadi US$ 14,07 juta (Rp 211 miliar) tahun lalu.
Baca lebih lajut »
BELL Catatkan Laba Bersih Rp 2,66 Miliar di Tahun 2022PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 461,85 miliar atau meningkat 8% pada tahun 2022.
Baca lebih lajut »
Baru Melantai, Laba Bersih Emiten Perkapalan Ini Naik 172%Laba bersih CBRE naik 172% tahun 2022
Baca lebih lajut »
Penyebab Laba Emiten Afiliasi Low Tuck Kwong (MYOH) Turun 47,74 PersenEmiten kontraktor batu bara afiliasi Low Tuck Kwong Samindo Resources (MYOH) mencatatkan penurunan kinerja pada 2022 akibat turunnya volume overburden removal.
Baca lebih lajut »