Tanaman Obat dan Harapan Hidup Warga Desa Gajah Mati Musi Banyuasin

Indonesia Berita Berita

Tanaman Obat dan Harapan Hidup Warga Desa Gajah Mati Musi Banyuasin
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 72 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 32%
  • Publisher: 83%

Program Ulu Migas dari KKKS SKK Migas wilayah Sumbagsel berupa Pondok Herbal sangat membantu warga di Desa Gajah Mati Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel mendapatkan harapan hidup lebih baik lagi.

Liputan6.com, Palembang - Pot-pot hitam yang ditumbuhi tanaman subur, berjejer rapi di bawah rerimbunan pohon rindang. Deretan tanaman ini menjadi pemandangan menyegarkan di halaman Pondok Herbal, di Desa Gajah Mati, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan .

"Kelompok Toga Kenanga sudah mandiri dengan mengembangkan produk olahan sejak tahun 2012. Banyak warga yang awalnya ketergantungan obat-obatan kimia, jadi beralih ke obat herbal yang lebih menyehatkan. Program ini mengubah mindset warga kami jadi hidup lebih sehat," ujarnya dalam acara Field Trip SKK Migas Wilayah Sumbagsel, Minggu .

Para anggota kelompok yang sudah terlatih, bisa mengetahui jenis tanaman apa untuk mengobati berbagai penyakit, seperti diabetes, kanker, tumor, darah tinggi, kerusakan ginjal hingga menyuburkan rahim. 2 dari 4 halamanSembuhkan Kanker PayudaraAda 18 jenis tanaman obat yang sudah dibudidayakan, seperti Keladi Tikus, Batu Cina, Sirih Merah, Stevia, Kecubung, Kayu Secang, Temu Lawak, Kunir Putih dan lainnya.

Setelah rutin mengkonsumsi dan membalur racikan tanaman obat tersebut, anaknya akhirnya terbebas dari penyakit mematikan tersebut. Bahkan sudah tiga bulan ini, kondisi kesehatan anaknya semakin membaik. 3 dari 4 halamanBantu Pecandu NarkobaTeknisi Program CSR PT Medco E&P Indo – Rimau Aset Hendri Prayana, merasakan banyak perubahan pola hidup, setelah program ini masuk ke Desa Gajah Mati Kabupaten Musi Banyuasin Sumsel.

Kelompok Toga Kenanga yang merupakan binaan PT Medco E&P Indo – Rimau Aset ini, memberi terapi obat herbal ke pecandu narkoba, menggunakan racikan tanaman Keladi Tikus yang sudah diproduksi dalam bentuk kapsul.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Lima PLTS Siap Menerangi Desa-Desa di NTTLima PLTS Siap Menerangi Desa-Desa di NTTDengan diresmikannya lima PLTS komunal ini, masyarakat dapat memanfaatkan listrik dengan sebaik-baiknya.
Baca lebih lajut »

Mukomuko dampingi desa siapkan laporan pengajuan Dana DesaMukomuko dampingi desa siapkan laporan pengajuan Dana DesaDinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu mendampingi desa di daerah itu dalam menyiapkan laporan realisasi ...
Baca lebih lajut »

Menteri BUMN berpesan masyarakat desa manfaatkan warung internet desaMenteri BUMN berpesan masyarakat desa manfaatkan warung internet desaMenteri BUMN Rini Soemarno berpesan agar masyarakat, khususnya para ibu yang berwirausaha di Kampung Air, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur untuk memanfaatkan ...
Baca lebih lajut »

Enam gajah mati setelah jatuh ke air terjun di ThailandEnam gajah mati setelah jatuh ke air terjun di ThailandEnam ekor gajah liar mati setelah jatuh ke dalam air terjun di Taman Nasional Khao Yai di Thailand.\r\n\r\nDua gajah lainnya diselamatkan dalam peristiwa itu pada ...
Baca lebih lajut »

Enam Ekor Gajah Mati Setelah Jatuh ke Air TerjunEnam Ekor Gajah Mati Setelah Jatuh ke Air TerjunDi antara gajah yang mati, terdapat seekor anak gajah yang berumur tiga tahun.
Baca lebih lajut »

Enam gajah mati saat mencoba menyelamatkan satu sama lainEnam gajah mati saat mencoba menyelamatkan satu sama lainInsiden ini bermula setelah seekor anak gajah jatuh dari air terjun dan gajah-gajah lain mencoba menyelamatkannya
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-30 18:00:06