60 karyawan Kemenkeu Afghanistan diminta rekomendasikan saudara pria gantikan mereka
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Perempuan di Afghanistan diberitahu oleh pejabat Taliban untuk mengirim kerabat laki-lakinya ke tempat kerja demi menggantikan mereka. Kebijakan yang dinilai sebagai contoh penindasan kebebasan perempuan setelah mereka kembali berkuasa pada 2021.
Mereka menunjukkan bahwa mereka telah menghabiskan bertahun-tahun dalam pelayanan dalam peran yang sangat khusus. Mereka lalu menyatakan kecemasan dan ketidakpastian atas masa depan mereka. Sejak merebut kekuasaan tahun lalu, kelompok militan itu telah memperkenalkan beberapa tindakan yang membatasi hak dan kebebasan perempuan, bertentangan dengan pengumuman awal bahwa mereka akan lebih progresif daripada selama periode pertama pemerintahan mereka, yang berlangsung dari tahun 1996 hingga 2001.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polisi Sebut Penyelundup 1 Kilogram Sabu-sabu dari Medan Dibayar Rp 60 JutaPelaku penyelundupan 1.035 gram sabu-sabu dari Medan, Sumatera Utara, mengaku mendapatkan upah sebesar Rp 60 Juta.
Baca lebih lajut »
Istri Putra Siregar Ungkap Pihak MS Glow Sempat Minta Uang Damai Rp 60 MiliarKedua belah pihak saat itu sempat mediasi, namun gagal lantaran pihak Shandy Purnamasari meminta uang damai Rp 60 miliar, selain permintaan maaf.
Baca lebih lajut »
Emas terangkat 6,60 dolar ditopang 'greenback' yang lebih lemahEmas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ditopang oleh greenback (dolar AS) yang lebih lemah setelah penurunan satu hari tertajam ...
Baca lebih lajut »
Kurang Guru untuk Imigran, UMS Kirim 32 Mahasiswa ke Malaysia |Republika OnlineUMS akan mengirimkan 32 mahasiswanya dan disebarkan di 9 titik Sekolah Indonesia.
Baca lebih lajut »
Masjid dan Gereja di North West Jadi Tempat Berlindung dari Gelombang Panas Ekstrem |Republika OnlineMasjid menyambut semua orang dari gelombang panas ekstrem tanpa melihat agama mereka.
Baca lebih lajut »